Jussie Smollett Dinyatakan Bersalah Bikin Laporan Polisi Palsu soal Kejahatan Bermotif Kebencian

Karena itu, pihak Jussie Smollett segara tegas menyatakan akan mengambil langkah banding. "Kami 100 persen percaya diri akan memenangkan kasus ini dalam banding," kata Nenye Uche.

Ia menambahkan, "Ini bukan rute yang kami inginkan, tapi terkadang inilah rute yang harus diambil untuk menang--terutama dalam kasus di mana kami 100 persen yakin bahwa klien kami tak bersalah."

Seperti diketahui, kasus ini bermula pada awal 2019, saat Jussie Smollet mengaku mendapat penganiayaan. Tak hanya serangan fisik, kata aktor 39 tahun ini, ia juga menerima hinaan yang bersifat rasial dan homofobia.

Namun, polisi menyebut bahwa penganiayaan ini justru didalangi sang aktor sendiri.

Februari 2019, Jussie Smollett akhirnya ditangkap polisi atas dugaan memberikan laporan palsu. Dalam konferensi persnya, Kepala Kepolisian Chicago marah karena Jussie Smollett mencoba mencari perhatian dengan memanfaatkan isu rasial.

Polisi juga menyebut bahwa mereka menemukan kopi dari cek senilai US$ 3.500. Cek ini digunakan Jussie Smollett untuk membayar adik beradik Abimbola dan Olabinjo Osundairo untuk bersandiwara menganiayanya.

Di pengadilan, pihak Jussie Smollet membantah keras tuduhan ini. Di pengadilan, Abimbola dan Olabinjo Osundairo mengaku uang yang mereka terima untuk membuat serangan palsu. Sementara sang aktor menyebut ia membayar Abimbola untuk latihan dan konsultasi fitness.

Saat bersaksi di pengadilan, Jussie Smollett sempat ditanya apakah ia merencanakan rekayasa ini. Jussie Smollett menjawab, "Tak pernah sepanjang hidupku."