Sukses

Kritik Pedas Bintang Emon soal Kekerasan Seksual, Beberkan Posisi Pelaku dalam Teori Evolusi Darwin

Saat kasus pemerkosaan terhadap 12 santriwati meledak, Bintang Emon tak dapat menahan emosinya lalu melontar kritik pedas.

Liputan6.com, Jakarta Maraknya kasus kekerasan seksual di Tanah Air belakangan ini mengundang keprihatinan sekaligus kecaman banyak pihak termasuk kalangan selebritas. Bintang Emon baru-baru ini melontar kritik pedas.

Diberitakan sebelumnya, kekerasan seksual marak terjadi dengan tempat kejadian bervariasi dari rumah, kampus, hingga yang terbaru lingkungan pesantren. Di Bandung, 12 santriwati diperkosa.

Terduga pelaku kabarnya guru pesantren. Dari belasan korban pemerkosaan, beberapa hamil bahkan melahirkan. Bintang Emon mempertanyakan mereka yang masih menyalahkan perempuan dalam berpakaian.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Resign Saja dari Orang

“Gue setuju pencegahan tuh harus dilakukan tapi kita harus sadar bahwa yang salah tuh lakinya. Jadi kalau laki kagak bisa mengontrol ba**ngnya, mending resign saja dari orang,” kata Bintang Emon.

Kritik keras ini disampaikan bintang film Milly & Mamet lewat video berdurasi 2 menit dan 20 detik yang diunggah di akun Twitter pribadinya, yang diikuti 1,7 juta orang, Kamis (9/12/2021).

3 dari 5 halaman

Badan Mulai Mirip Manusia

Kentara sekali Bintang Emon jengkel. Ia mengutuk keras para pelaku kekerasan seksual dengan membahas teori evolusi yang dicetuskan Charles Darwin. Bintang Emon membeberkan posisi para pemerkosa.

“Kayaknya dia tuh teori Darwin, deh. Posisinya tuh di sini kera, ini manusia, nah dia di mari nih (tengah -red). Badannya mulai mirip orang tapi otaknya original kera. Yang kalau nafsu langsung dilampiasin,” ketusnya.

4 dari 5 halaman

Perihal Cat-calling

Bintang Emon berpendapat, manusia punya akal budi, hati, dan rasa. Dengan itu semua, maka manusia tidak akan sampai hati melakukan tindak kekerasan seksual termasuk pemerkosaan.

“Kita manusia bisa lo, melihat cewek tertarik sama cewek, terus enggak melampiaskan kejahatan seksual, bisa tahu. Kita melihat cewek lewat terus enggak kita cat-calling ternyata bisa tahu,” Bintang Emon menyambung. 

5 dari 5 halaman

Enggak Meninggal

“Kita enggak (melakukan) cat-calling tuh ternyata enggak meninggal! Mungkin teman-teman yang masih ngotot bahwa itu hanya bercanda dan lainnya belum tahu akan hal itu kali, ya?” ujar Bintang Emon.

Cat-calling adalah siulan atau ucapan tanda menggoda lawan jenis, yang juga bagian dari pelecehan seksual. “Mungkin takut meninggal kalau dia enggak cat-calling gitu karena kan masih bisa hidup tahu teman-teman,” ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.