Sukses

Akun Quora Kedua Novia Widyasari Dibuat Beberapa Hari Sebelum Ia Meninggal di Pusara Sang Ayah

Novia Widyasari membuat akun Quora barunya pada November 2021. Isinya jauh berbeda dengan akun pertamanya.

Liputan6.com, Jakarta Dua akun Quora milik mendiang Novia Widyasari Rahayu viral setelah kematiannya, pada 2 Desember 2021. Akun pertamanya, menggunakan namanya dan dibuat pada November 2019.

Isinya penuh dengan memori manis tentangnya, yakni soal cita-cita hingga ulasan gawai dan produk perawatan kulit.

Pada bulan yang sama tahun 2021, Novia membuat akun Quora kedua, menggunakan nama Aulia Dinarmara Putri R. Di akun baru ini ia mulai aktif membuat sejumlah pertanyaan dan juga memberikan jawaban pada 23 November.

Konten di dalamnya berbeda 180 derajat dari yang pertama. Isinya (maaf) penuh dengan pertanyaan mengenai bunuh diri. Novia  menanyakan sejumlah hal yang membuat miris, seperti cara menyewa senjata api, mimpi mengakhiri hidup, hingga efek sianida.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Titik Terendah

Sementara salah satu pertanyaan yang ia jawab berbunyi, "Apa ada foto yang menggambarkan titik terendah dalam hidupmu?"

Novia membagikan potret kakinya yang bersandal jepit ungu dan dikotori tanah.

"Foto ini saya ambil ketika saya menangis di atas makam Ayah saya. Ibu saya mencari saya di mana sebab sedari jam 8 pagi hingga sore pukul 5 saya duduk di sini. Jadilah saya kirim foto ini," tulisnya.

3 dari 5 halaman

Reaksi Orangtua Randy

Dalam beberapa unggahan selanjutnya, ia juga mengutarakan kekecewaan kepada keluarganya, dan keluarga pihak kekasihnya, Randy Bagus.

"Setelah mengadu kalo anaknya tb tb memperkosa saya di dalam mobil. Setelah itu hamil. Pas hamil dirayu 'Dosa sekalian dosa deh, gugurin aja'," begitu salah satu pengakuannya soal reaksi orangtua Randy.

4 dari 5 halaman

Depresi Mayor

Satu-satunya sosok yang ia sebut terus merengkuhnya pada masa sulit ini adalah sang ibunda. Ia menulis sebuah unggahan yang menyayat mengenai ibunya.

"Setiap hari, setiap mama berangkat kerja, setiap mama memandangku, setiap jam setiap waktu. Beliau selalu memohon kepada saya untuk tetap hidup. Bersimpuh, menangis, menciumi saya. "Hidup ya, temani mama," dia berkata sambil memegangi tangan saya," tulisnya.

Sang ibu juga yang membawanya berobat ke rumah sakit jiwa, dan diperiksa ke psikiater. Hasilnya, Novia didiagnosis dengan Depresi Mayor. Wanita 23 tahun ini dianjurkan untuk rawat inap, tapi ia menolak.

Kadang, Novia mengirim pesan singat kepada ibundanya. Isinya memilukan, ia merasa takut dan ingin hidupnya berakhir.

5 dari 5 halaman

Randy Tersangka

Sayang, Novia akhirnya benar-benar melakukan tindakan drastis ini. Ia mengakhiri hidup di dekat makam ayah, dengan menenggak racun. 

Kasus bunuh diri ini menjadi sorotan setelah sebuah utas yang dibuat rekan korban dan juga unggahannya di Quora menjadi viral. Warganet mendesak agar pihak kepolisian mengusut skandal yang membelit kekasih Novia, yang merupakan seorang polisi.

Randy Bagus kini ditahan di Rutan Tahti Polda Jatim. Ia disangka dengan pasal 348 KUHP juncto 55 KUHP yaitu sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

 

 

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.