Sukses

Lagu Bangun Pemudi Pemuda Dibahas di Acara Bedah Musik Kebangsaan

Acara Bedah Musik Kebangsaan digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah musikus dan tokoh nasional menghadiri acara Bedah Musik Kebangsaan yang digelar di  Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University, Bogor, Jawa Barat, pada 13 Oktober 2021. Acara yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berlangsung meriah.

Bedah Musik Kebangsaan membedah salah satu lagu nasional yang berjudul "Bangun Pemudi Pemuda Indonesia". Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia naik ke atas panggung sebagai narasumber yang membedah makna penciptaan lagu tersebut.

"Lagu yang diciptakan oleh Alfred Simanjuntak itu dibuat pada 1943. Penggunaan kata Indonesia pada lagu ini merupakan bagian dari resonansi semangat kebangsaan Sumpah Pemuda 1928," kata Ahmad Doli Kurnia.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ajakan Berjuang

Ahmad Doli Kurnia secara spesifik membahas kata Bangun yang disematkan dalam lirik lagu nasional itu. Menurutnya, ada ajakan bernilai perjuangan bagi generasi muda di lagu tersebut.

"Seperti kita ketahui, generasi muda selalu punya tempat khusus dalam sejarah," dia menjelaskan.

 

 

3 dari 4 halaman

Mengangkat Senjata

Makna lirik lagu berbunyi Masa yang Akan Datang Kewajibanmulah, disebut Ahmad Doli Kurnia, melambangkan perjuangan para pendahulu mengangkat senjata dan berdiri di sebuah pertempuran.

"Generasi muda diharapkan bisa mengisi kemerdekaan dengan kreativitas dan penguasaan atas ilmu pengetahuan," dia menjabarkan.

 

4 dari 4 halaman

Diapresiasi Musikus

Musikus Alsant Nababan mengapresiasi penyelenggaraan acara Bedah Musik Kebangsaan yang diinisiasi BPIP. Melalui acara ini, ia menjadi tahu makna sekaligus nilai-nilai Pancasila dari sebuah lagu kebangsaan. 

"Jujur saja, saya selama ini hanya tahu dan mendengar lagu-lagu kebangsaan (tanpa tahu maknanya). Tapi setelah ikut acara bedah musik kebangsaan, ternyata saya tahu latar belakang penciptaan lagunya. Secara tidak langsung meningkatkan nasionalisme saya karena ada ceritanya," kata Alsant Nababan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.