Sukses

Jennifer Lawrence Ultah ke-31, Ini 6 Film Terbaik Sang Aktris dari X-Men Hingga Akting Kaliber Oscar

Aktris peraih Oscar Jennifer Lawrence ulang tahun ke-31, Minggu (15/8/2021). Yuk, tonton lagi perfoma terbaiknya di 6 film berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Jennifer Lawrence berulang tahun ke-31 pada Minggu (15/8/2021). Aktris yang tak punya akun medsos sama sekali ini debut di dunia seni peran lewat serial televisi Monk (2006).

Wajahnya muncul di layar lebar kali pertama sebagai Tiff dalam Garden Party (2008) arahan sineas Jason Freeland. Siapa sangka, kini Jennifer Lawrence menjadi aktris papan atas Hollywood.

Namanya terangkat setelah memperkuat X-Men dan The Hunger Games. Showbiz Liputan6.com mengajak Anda menyimak lagi 6 film terbaik Jennifer Lawrence sang peraih Oscar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Winter’s Bone (2010)

 

Tinggal di kawasan Ozarks Missouri, gadis berusia 17 tahun bernama Ree Dolly (Jennifer) merawat ibu yang sakit mental. Ia mesti mengajari dua adiknya yang berusia 12 dan 6 tahun bertahan hidup. Ayah Ree yang bersinggungan dengan narkoba tak kunjung pulang.

Winter’s Bone adalah titik balik yang mengubah wajah karier Jennifer untuk selamanya. Lewat Ree, ia meraih nominasi Ocsar pertama. “Jennifer di film ini tak sekadar akting, performanya sedahsyat badai,” ulas kritikus Peter Travers yang menulis untuk Rolling Stone.

 

3 dari 7 halaman

2. X-Men: First Class (2011)

 

Dalam dunia X-Men, Jennifer Lawrence sebagai Raven alias Mystique, mutan paling luwes yang punya kemampuan berubah bentuk. Ia bisa diandalkan dan berjasa besar menyelamatkan Wolverine. Sayang, X-Men waralaba sinema dengan kualitas tidak konsisten.

Sesuai judul, First Class karya sineas Matthew Vaughn adalah yang terbaik di kelasnya. Memiliki dramaturgi ciamik, alur cerita solid, konflik terjaga, berikut efek visual memukau. Raven di tangan Jennifer memiliki wibawa, bukan sekadar mempermanis dunia mutan.

4 dari 7 halaman

3. The Hunger Games (2012)

 

Tahun 2012, fase emas Jennifer Lawrence. Jalannya sebagai aktris termahal dimulai dengan peran Katniss Everdeen di waralaba The Hunger Games. Terpilihnya Jennifer disambut para kritikus dan pencinta novel hingga mengeruk pendapatan kotor hampir 10 triliun rupiah.

“Lawrence sempurna sebagai Katniss, hanya ada sedikit kelembutan dalam diri plus tekat kebaikan harus perjuangkan meski melewati banyak hal buruk,” tulis Empire. “Waralaba yang lebih gelap dan dewasa datang untuk merebut perhatian Anda,” Fox News menyanjung.

5 dari 7 halaman

4. Silver Linings Playbook (2012)

 

Setelah delapan bulan dirawat akibat bipolar, Patrizio (Bradley Cooper) dipulangkan. Suatu hari, ia diundang makan oleh Veronica (Julia Stiles) yang mempunyai adik bernama Tiffany (Jennifer), janda muda berkepribadian kompleks. Dari meja makan, kisah keduanya dimulai.

Premier di Festival Film Internasional Toronto, Silver Linings Playbook panen raya pujian kritikus. Dengan mudah ia menembus ajang penghargaan film bergengsi. Jennifer Lawrence menang di Golden Globes, SAG Awards, kemudian meraih Piala Oscar pertama.

 

6 dari 7 halaman

5. American Hustle (2013)

Lebih dari 30 kritikus memasukkan American Hustler ke daftar 10 Film Terbaik 2013. David Denby (The New Yorker) dan Richard Roeper (Chicago Sun-Times) menempatkan Film dengan Ensambel Pemain Terbaik versi SAG Awards 2014 ini di peringkat teratas.

Performa Jennifer sebagai Rosalyn Rosenfled berikut chemistry-nya dengan Bradley Cooper disebut kritikus Christy Lemire sebagai daya pikat yang layak dijadikan studi kasus. Keduanya beroleh nominasi Oscar Pemeran Pendukung Pria dan Wanita Terbaik.

 

7 dari 7 halaman

6. Joy (2015)

Dalam Joy, sineas David O. Russell dikritik kurang mumpuni menjaga perkembangan cerita berbasis fakta. Namun, akting jempolan Jennifer Lawrence menyelamatkan film ini dari caci maki kritikus. Kinerja sang aktris membuat penonton bisa menikmati perjalanan hidup Joy.

Joy mengantar Jennifer Lawrence meraih Piala Golden Globe ketiga. Meski tak digubris komite SAG Awards dan BAFTA, performa istri Cooke Marone ini diganjar nominasi Oscar Pemeran Utama Wanita Terbaik. Sayang, ia dikalahkan Brie Larson dalam Room.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.