Sukses

Dinar Candy Lakukan Aksi Protes PPKM Level 4 karena Stres Tertipu Miliaran Rupiah

Dinar Candy stres lantaran PPKM Level 4 diperpanjang, bisnisnya jadi mandek ditambah kena tipu hingga Rp 1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Dinar Candy ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pornografi, karena aksi protes perpanjangan PPKM Level 4 yang hanya mengenakan bikini di pinggir jalan. Aksi tersebut dilakukan pemilik nama Dinar Miswari lantaran dirinya stres terkait pekerjaan.

Selama pandemi, bisnis kepunyaan disjoki pemilik single Candy Kane, mandek. 

"Dia emang akhir-akhir kayak orang stres. Karena pekerjaan. Cuma dia lagi mau ngejalanin kerjaan baru, bisnis baru. Mungkin dia sudah planning lagi tapi nggak jalan," ucap adik Dinar Candy, Neng Kirei dikutip dari YouTube Trans7official, Selasa (10/8/2021).

 

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Penipuan

Tak hanya itu, Dinar Candy juga menjadi korban penipuan dengan nominal yang cukup besar. Hal itu membuat wanita 28 itu semakin terganggu psikologisnya.

"Aku sebenarnya kurang tahu detail. Kalau dia (Dinar Candy) curhat, 'Aku dibohongin nih ada satu perusahaan’. Terus dia ditipu banyak hal cuma aku enggak terlalu detail," tutur Benny, yang juga adik Dinar Candy.

3 dari 4 halaman

Rp 1 Miliar

Berdasarkan penjelasan kedua adiknya, Dinar Candy tertipu bisnis investasi yang nominalnya mencapai miliaran rupiah.

"Cerita sih cuma enggak terlalu dalam. Ruginya ya sangat banyak ya Rp 1 miliar lebih, bisnis," ucap Neng.

"Bisnis dan aku lihat kayak investasi juga," timpal Benny.

4 dari 4 halaman

Wajib Lapor

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun Dinar Candy tidak ditahan pihak kepolisian. Hanya saja Dinar Candy harus menjalani wajib lapor hingga proses penyidikan selesai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.