Sukses

Pengacara Beberkan Motif Dinar Candy Pakai Bikini di Pinggir Jalan

Alasan Dinar Candy nekat pakai bikini di pinggir jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Dinar Candy nekat melakukan aksi pakai bikini di pinggir jalan kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pengacara seleb kelahiran 21 April 1993 ini membeberkan motif kliennya melakukan tindakan tersebut.

Seperti diketahui, pemilik nama asli Dinar Miswari ini melakukannya atas dasar kecewa dengan kebijakan Pemerintah memperpanjang PPKM level 4.

"Itu yang dia lakukan tujuannya, sebagai bentuk kritik bahwa dia salah satu orang yang punya dampak terhadap PPKM sehingga dia melakukan seperti ini," tutur sang pengacara, Aconk Latief, dikutip dari YouTube KH Infotainment, Jumat (6/8/2021).

 

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Ekonomi

Penghasilan Dinar Candy sebagai disjoki sangat terdampak akibat peraturan PPKM level 4.

"Usahanya macet, saya kira tak hanya Dinar ya. Orang lain juga merasakan dampak PPKM terhadap ekonomi, income. Itu yang dilakukan oleh Dinar Candy, bentuk protes, bentuk aspirasi yang disampaikan tentunya dengan gaya dia," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Kenapa Pakai Bikini?

Terkait mengenakan bikini, Aconk Latief menyebut itu dianggap sesuai dengan profesinya sebagai disjoki.

"Kalau mahasiswa pakai jas, dia kan DJ jadi tentunya dengan pola dia dan gaya dia. Tidak ada motif lain selain menyampaikan aspirasi terhadap perpanjangan PPKM, dampak yang dirasakan," papar Aconk Latief.

4 dari 4 halaman

Stres

Dinar Candy juga disebut mengalami stres akibat kondisi ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

"Tapi yang jelas siapa pun kalau perut kita lapar akan melakukan apa pun untuk bisa kenyang. Itu saya rasa yang dia rasakan. Artinya ini dampak atau aspirasi yang akan dia sampaikan, begitu stresnya dia merasakan PPKM," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.