Sukses

Dinar Candy Jalani Tes Urine Usai Diamankan Polisi, Ini Hasilnya

Dinar Candy menjalani tes kesehatan sebelum diperiksa polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Dinar Candy diamankan oleh polisi usai melakukan aksi berbikini di pinggir jalan kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan Rabu (4/8/2021). Ini dia lakukan sebagai bentuk protes perpanjangan PPKM level 4.

Beberapa jam setelah bikin heboh gara-gara aksinya, disjoki ini diamankan polisi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.30 WIB. Setelahnya, dia dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Kita amankan, kita bawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk kita ambil keterangan terkait video yang viral di media sosial dan di salah satu akun Instagram milik DM alias DC," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dikutip dari YouTube Star Story, Kamis (5/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hasil Tes

Sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, sebelum pemeriksaan, Dinar Candy menjalani sejumlah tes kesehatan, termasuk tes urine. Apa hasilnya?

"Kita lakukan pemeriksan swab antigen, yang bersangkutan juga tes urine. Tes urine terhadap yang bersangkutan hasilnya adalah negatif. Kita harus cek sesuai prosedur yang ada," papar Yusri Yunus.

3 dari 4 halaman

Gelar Perkara

Gara-gara aksi nekatnya, Dinar Candy berpotensi terjerat pasal pornografi juga ITE. Untuk menentukannya, polisi harus melakukan gelar perkara.

"Sore nanti kita lakukan gelar perkara untuk bisa menentukan apakah unsur dalam persangkaan pasal yaitu tentang pornografi dan UU ITE karena yang bersangkutan memang yang mengupload di IG-nya, IG saudari DM sendiri," ucap Yusri.

4 dari 4 halaman

Dasar Menindak Tegas

Yusri menambahkan, apabila hasil gelar perkara memenuhi unsur-unsur persangkaan dalam UU ITE dan Pornografi, maka kasusnya akan dinaikkan ke tingkat penyidikan.

Polisi bertindak tegas karena memiliki alasan kuat.

"Ini yang perlu dipahami bahwa negara kita ini adalah negara pancasila, norma agama, norma kesusilaan kita paling kental, ini yang menjadi dasar," tutup Yusri Yunus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.