Sukses

Sempat Menjadi Korban Perundungan, Kanaya Aisyah Rilis Lagu Stop Bully-Bully

Kanaya Aisyah berharap lagu “Stop Bully-Bully” bisa membuat anak-anak Indonesia berhenti saling membully.

Liputan6.com, Jakarta - Kanaya Aisyah, artis cilik pendatang baru di belantika musik Indonesia, telah memulai kiprahnya sejak usia 9 tahun. Kanaya, memulai kariernya itu dengan berduet bersama sang ibunda, Shinta Priwit.

Saat itu, Kanaya dan Shinta Priwit merilis lagu yang berjudul “Cinta Aku dan Mama”. Di usia 11 tahun, Kanaya mulai tampil perdana sebagai penyanyi solo dengan lagu berjudul “Doa Untuk Kedua Orang Tua” yang dirilis secara digital bersama dengan video liriknya di kanal YouTube sang ibunda.

Selang dua tahun kemudian, tepatnya saat Kanaya Aisyah telah menginjak 13 tahun dan telah memasuki masa remaja, ia kembali merilis lagu terbaru berjudul "Stop Bully-Bully” bersamaan dengan penayangan video liriknya di kanal Youtube Shinta Priwit.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ciptaan Ibunda

Lagu ini diciptakan oleh Shinta Priwit sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya kasus perundungan atau bullying, tidak hanya terjadi di kalangan anak usia sekolah namun juga dialami oleh orang usia dewasa. Melalui lagu “Stop Bully-Bully” ini Shinta Priwit ingin menyampaikan pesan agar anak–anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia berhenti membully dan mulai saling mengasihi.

"Kasus bullying makin banyak, itu parah sih, sekarang terjadinya bukan cuma di kalangan anak sekolah tapi juga sudah dialami orang dewasa. Maka dari itu, gue buat lagu 'Stop Bully-Bully' biar semua sudah lah berhenti aja tindakan bullying yang gak asyik itu," tutup Shinta Priwit.

 

3 dari 4 halaman

Pengalaman

Rupanya, Kanaya sendiri sempat menjadi korban perundungan. Malahan, ia meyakini bahwa semua anak seusianya mayoritas pernah mengalami hal tersebut.

“Pernah. Waktu SD dulu aku juga aku pernah jadi korban verbal bullying di sekolah, dan aku cerita ke mama, lalu aku disupport sama mama dan ayah dikasih tahu, supaya aku jadi baik-baik saja, alhamdulillah dan sekarang malah bisa jadi lagu dan aku nyanyiin deh,” ungkap Kanaya.

 

4 dari 4 halaman

Harapan

Kanaya merasa sangat senang tetap dapat berkarya di tengah kesibukannya di sekolah dan di tengah masa pandemi Covid-19. Baginya pembuatan lagu ini sangat menyenangkan karena selain lagu ini mengandung pesan yang ingin ia sampaikan kepada teman-teman dan seluruh anak Indonesia, ia juga dapat memanfaatkan waktu berkegiatan di rumahnya lebih asyik dan lebih seru.

Harapan Kanaya adalah semoga lagu “Stop Bully-Bully” bisa menjadi inspirasi anak-anak Indonesia untuk dapat berhenti saling membully, agar anak-anak Indonesia bahagia dan ceria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.