Sukses

Febby Rastanty Bercita-cita Jadi Pengacara, Sempat Frustasi Gagal Masuk Fakultas Hukum UI

Bukan menjadi artis, Febby Rastanty mengaku ingin menjadi pengacara.

Liputan6.com, Jakarta - Febby Rastanty mengungkap bahwa ia memiliki cita-cita yang sudah ia gantungkan sejak kecil. Bukan menjadi artis, mantan kekasih Derby Romero itu mengaku ingin menjadi pengacara.

Hal itu diungkapkan saat ia berbincang dengan Cinta Laura dalam tayangan di kanal YouTube PUELLA ID. Malahan, sejak duduk di bangku SMP, Febby Rastanty sudah memiliki impian bisa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

"SMP aku enggak ada kepikiran pengin jadi artis, aku pengin jadi pengacara. Aku dari SMP orang-orang udah tau, kalau nanya 'Feby mau kuliah di mana?' udah tau, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Aku dengan percaya diri aku ngomong kayak gitu, aku mau jadi pengacara," beber bintang sinetron Putih Abu Abu itu, dalam tayangan yang diunggah pada 25 Juli 2021.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Frustasi

Sayangnya, impian Febby Rastanty itu tidak dengan mulus dapat diwujudkannya. Pasalnya, Febby Rastanty justru gagal masuk ke universitas yang telah lama diimpikannya itu. Bahkan diakui Febby, ia sempat frustasi dan hampir bunuh diri karena hal itu.

"It's real, kamu orangnya ambisius kan? kalau kamu pengin sesuatu tuh kamu pengin banget, kalau bisa 1000 persen kalau kamu mau sesuatu," cerita Febby kepada Cinta Laura.

"I feel like i already gave my 100 persen, semuanya, ternyata enggak dapet. Aku lihat kayak teman-teman aku santai-santai aja, duduk-duduk aja, kok dapet, itu bikin aku kayak, aduh. Dan kayak tadi aku bilang, aku dari SMP udah tau aku mau masuk mana, UI jurusan hukum, dan enggak berubah," lanjut Febby Rastanty.

 

3 dari 4 halaman

Bangkit

Beruntung, Febby Rastanty dapat segera bangkit dari keterpurukannya itu. Ia memilih mengalihkan fokusnya kepada hal-hal lain yang bisa membuatnya bisa menambah kemampuannya di bidang lain.

"Pertamanya aku nangis-nangis terus di kamar, kayak sehari doang, abis itu kayak udah lah enggak apa-apa, masuk UI bukan jalan satu-staunya untuk sukses. Enggak masuk UI bukan berarti lo gagal kok. Daripada aku buang waktu mendingan aku fokus sama karier aku dulu kali ya, maksimalin," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Pelajaran

Benar saja, dari kegagalan itu Febby Rastanty mendapat pelajaran baru yang sangat berharga bagi kehidupannya. Di mana jika saat itu Febby bisa langsung diterima di UI, kemungkinan ia tidak menjadi seperti Febby Rastanty yang sekarang.

"Aku belajar jadi lebih sabar dan belajar menghargai apa yang aku dapat juga sih. Aku yakin kalau aku dapat di UI tahun perama, mungkin pas udah di UI-nya aku jadi lebih menggampangkan kali ya," kata Febby Rastanty.

"Menurut aku lebih baik kamu sedih karena gagal daripada kamu nyesel karena enggak nyoba. Kalo udah ngasih 100 persen dan ternyata gagal, percaya Tuhan bakal nge-direct lo ke arah yang lebih baik. Misalnya enggak bisa masuk universitas bagus, lo malah dapat kerjaan yang keren banget, jadi menurut aku jangan pernah takut sih buat nyoba," tutup Febby Rastanty.

 

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.