Usai Jadi Korban Pelecehan Seksual, Cantika Abigail Bahas Catcalling hingga Kutip Ayat Alkitab

Salah satunya, pelecehan seksual tak harus berupa kontak fisik. Catcalling seperti teriakan atau siulan menggoda kepada perempuan di ruang publik adalah bentuk pelecehan seksual.

“Jika tidak merasa nyaman diperlakukan dengan cara tertentu, itu berarti ada sesuatu yang tidak beres. Pelecehan seksual tak harus berupa fisik, catcalling adalah pelecehan seksual,” cuitnya.

“Kita sebagai wanita, tidak harus mengenakan pakaian formal untuk menciptakan jarak sosial atau untuk dihormati oleh pria atau oleh masyarakat,” Cantika Abigail menyambung.

Pelantun “Tak Mungkin Kumelepasmu” berpendapat, perempuan berhak memakai pakaian apa pun. Tugas laki-laki, menunjukkan respek terhadap orang lain termasuk lawan jenis.

Terakhir namun tak kalah penting, Cantika Abigail menyorot pentingnya memilih teman dalam pergaulan. Pergaulan yang buruk cepat atau lambat akan merusak kebiasaan baik.

“Satu hal lagi: pilih teman Anda dengan bijak. Karena itu tertulis di dalam Alkitab (untuk semua orang beragama di luar sana!),” cetus penyanyi kelahiran Jakarta, 12 Juli 1993. 

Di pengujung pernyataan tertulisnya, Cantika Abigail mengutip ayat di kitab Amsal, “Tunjukkan pada saya teman-teman Anda dan saya akan menunjukkan masa depan Anda (Amsal 13:20).”

Hingga artikel ini disusun, Cantika Abigail belum menyampaikan pernyataan resmi terkait kronologi dan detail pelecehan seksual yang dialaminya. Netizen mendukung pernyataannya.