Sukses

Budi JVS Dari Pembalap yang Kini Sukses Jadi Pengusaha

Budi JVS pernah banyak meraih piala dan penghargaan sebagai pembalap.

Liputan6.com, Jakarta Budi JVS dikenal sebagai seorang pembalap yang menjadi pengusaha. Berbagai kejuaraan seperti ISSOM, ETCC pernah diikuti dengan torehan ratusan piala yang berjejer menjadi bukti atas prestasinya di dunia balap. Kini Budi JVS menjelma menjadi pebisnis vape terbesar di Jakarta bahkan di Indonesia.  

Budi JVS juga dikenal pemilik bisnis armada pengangkut mobil yang biasa di pakai untuk mobil balap maupun mobil standard Jakarta Towing Service, Jakarta Barber Shop / JBS, Jakarta Cycling Shop / JCS ( Toko & Distributor sepeda roadbike maupun sepeda lain). 

“Sejak 2013, saya terjun dan menekuni bisnis Vape. Awalnya saya membuka toko off-line, dengan bendera Jakarta Vapor Shop (JVS). Tahun 2014 bisnis ini berkembang, terutama di Jawa dan Bali saya masuk ke bisnis on-line juga booming," terang Budi JVS dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Naik Daun

Sayangnya, kata Budi saat sedang naik daun, bisnis ini diterpa isu yang tidak sedap. Vapor dianggap lebih jahat dari rokok biasa. Akhirnya orang berhenti vaping (sebutan untuk menikmati vapor). Ada yang balik ke rokok konvensional, tidak sedikit pula yang berhenti sama sekali. 

“Vape dianggap barang ilegal karena belum ada regulasi dari pemerintah. Razia terhadap penjual Vape pun terjadi di mana-mana. Bisnis Vape jatuh, saya pun pindah ke Malaysia. Di sana saya buat jaringan distribusi. Ternyata kok lancar. Network saya di Malaysia sampai sekarang masih bertahan, dan terus berkembang," ujar Budi JVS.

 

3 dari 4 halaman

Digemari

Khusus untuk vape, saat ini Budi bersama perusahaannya, Jakarta Vape Shop (JVS) dan para vaper (pemakai vapor), mensosialisasikan Vape agar diterima di masyarakat agar Vapor digemari masyarakat. 

"Prediksi ke depan, dalam setahun ini masih bagus. Tergantung regulasi pemerintah juga. Semoga payung hukumnya segera ada, tidak abu abu seperti sekarang," kata dia.

Dikatakan Budi pemerintah mulai mendukung bisnis ini. Misalnya, pada 2018 vape mulai dicukai kan. Bahkan di tahun 2021 ini mau dibikinkan Standar Nasional Indonesia (SNI) oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian sehingga Vape makin diterima pasar. 

“Sejak di cukaikan di tahun 2018, industri vape Indonesia telah menyumbangkan pemasukan pajak Rp 150 milliar. Di tahun 2019 naik menjadi Rp 420 milliar, dan di tahun 2020 naik lagi menjadi Rp 680 milliar. Kini saya bersama pegiat Vapor dibawah Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), sedang berupaya vape di bikin SNI oleh Kementerian Perdagangan, sehingga Vape makin diterima pasar," ungkap Budi.

 

4 dari 4 halaman

Bisnis

Pada 2020-2021 bisnis Vapor mengalami kelesuan gara gara pandemi Covid19 melanda dunia.Tak terkecuali di Indonesia. 

"Kebanyakan pelanggan Vape di kalangan menengah ke bawah. Gajinya Rp 3 juta atau maksimal UMR. Tentunya sangat terimbas. Belum lagi kalau mereka dirumahkan, pemotongan gaji dan sebagainya. Hal ini tentu berdampak pula pada penjualan vape," kata Budi. 

Di sisi lain Budi sudah mendapat lampu hijau dari MURI, bahwa terobosan yang dilakukan JVS merupakan pertama kali di Indonesia, bahkan dunia. Maka, layak  Muri memberikan apresiasi. 

"Hal ini untuk membagikan pengalaman hingga memotivasi kaum mileneial untuk memulai berbisnis dengan beberapa ide dan gagasan yang luar biasa, semua itu bertujuan agar anak bangsa bisa menciptakan lapang pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian Indonesia," pungkas Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini