Liputan6.com, Los Angeles - "Aku bohong dengan mengatakan kepada dunia aku baik-baik saja, dan bahagia. Ini adalah kebohongan. Aku [hidup] dalam penyangkalan," kata Britney Spears dalam sidang konservatori virtual yang berlangsung pada Rabu (23/6/2021).
Dengan pernyataannya ini, topeng kebahagiaan yang selama ini ia perlihatkan di media sosial runtuh sudah.
Beberapa hari setelah persidangan, kekasih Sam Asghari ini akhirnya kembali buka suara di Instagram. Ia meminta maaf selama ini berpura-pura bahagia.
Advertisement
Baca Juga
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Minta Maaf
"Aku minta maaf karena telah pura-pura bahagia selama dua tahun terakhir... Aku melakukannya karena harga diriku dan malu untuk membagikan apa yang terjadi kepadaku," tutur Britney Spears, dalam unggahan yang dikirim Jumat (25/6/2021).
Ia menambahkan, "Tapi sejujurnya, siapa sih yang tak ingin mengabadikan momen menyenangkan di Instagram."
Â
Advertisement
Advertisement
Pengaruh Ibunda
Sebelum menulis kalimat permintaan maaf ini, ia lantas menceritakan pengaruh sang ibu, Lynne Spears, dalam keputusannya untuk terus tampil positif meski tengah dirundung masalah.
"Ini adalah salah satu sifat terbaik ibuku... tak peduli seberapa buruk pun suatu hari saat aku masih muda... demi diriku dan saudara-saudaraku ia selalu berpura-pura semua baik-baik saja," tulis sang pelantun "Oops!... I Did It Again."
Â
Advertisement
Ada Manfaatnya
Namun ia menambahkan, bahwa berpura-pura bahagia ternyata membawa manfaat kepada dirinya. "Percaya atau tidak, berpura-pura aku baik-baik saja ternyata membantu..." ujarnya.
Britney Spears melanjutkan, "Aku rasa Instagram membantuku untuk menghadirkan tempat yang baik untuk berbagi keberadaanku, eksistensiku...dan sederhananya aku masih merasa berharga meski apa yang tengah kulalui, dan hey ini berhasil."
Advertisement
Pengakuan Britney
Seperti diketahui, dalam persidangan secara virtual ini, Britney Spears memohon agar konservatori yang telah berlaku terhadap dirinya selama 13 tahun dihentikan. Ia juga mengaku kehidupannya sangat dikekang, termasuk diharuskan memasalang alat KB.
"Aku ingin melangkah ke depan, dan aku ingin yang benar-benar nyata. Aku ingin bisa menikah dan punya anak. Ada [IUD] dalam diriku sehingga aku tak hamil. Mereka tak mau aku punya anak lagi," ujarnya.Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.