Sukses

Curhat Keluarga Pasien Covid-19 ke Anies Baswedan, Air Mata Tidak Henti Mengalir, Usapan Tak Bikin Wajah Kering

Gubernur DKI Jakarta sekaligus figur publik, Anies Baswedan, berbagi kisah pilu mendatangi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan mengumumkan, Jakarta menjalani PPKM mikro lagi dari 23 Juni hingga 15 Juli 2021. Sejumlah aturan baru dibeberkan Gubernur DKI Jakarta untuk memandu masyarakat menjalani PPKM mikro.

Tak lama setelahnya, Anies Baswedan bikin heboh jagat maya. Suami Fery Farhati mengunggah 10 foto tengah menghadiri pemakaman pasien Covid-19. Beberapa kisah pilu dibagikan politikus kelahiran Kuningan, 7 Mei 1969, menyertai foto itu.

Anies mengutip pernyataan seorang ibu yang ditinggal suami untuk selamanya setelah dinyatakan positif Covid-19. Kondisi kesehatan sang suami berubah drastis hanya dalam hitungan hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Air Mata Tak Henti

Air mata tak berhenti mengalir. Usapan demi usapan tak membuat wajahnya kering. Ia berjongkok di sisi kiri gundukan tanah kuburan yang masih basah. Jenazah suaminya yang berusia 54 tahun baru saja dikuburkan,” tulis Anies Baswedan.

Menyaksikan peti mati berisi jenazah suami yang dibungkus plastik turun ke liang lahad, ibu ini tak henti menuturkan bagaimana kondisi suaminya sebelum ajal mendekat.

3 dari 5 halaman

Meledak Jadi Tangis

Dia itu minggu lalu masih sehat-sehat Pak, terus kena covid, terus... Kalimatnya putus, meledak jadi tangis. Anak lelakinya terdiam memegang pundak ibunya. Anak perempuannya jongkok di sisi kanan. Menunduk,” lanjutnya.

Duka mereka yang kehilangan anggota keluarga akibat Covid-19 adalah duka kita. Kedalaman duka semacam ini, menurut Anies, tak terukur. Kisah pilu lain datang dari seorang laki-laki yang kehilangan istri.

4 dari 5 halaman

Pundak Tergoncang-goncang

Istri saya, Pak. Minggu lalu masih sehat. Cuma sakit perut terus drop, Pak. Kena covid. Begitu katanya. Mata kami bertatapan. Tak perlu kata-kata. Hening dan mata basah itu sudah cukup pesannya. Duka itu tak terkira dalamnya,” Anies Baswedan menyambung.

Jongkok lama, pundaknya tergoncang-goncang. Saya tunggu di belakangnya. Tak berapa lama ia bangun dan berbalik. Saya dari Bandung, Pak. Ini Bapak saya. Minggu lalu masih sehat. Sekarang semua hilang, Pak,” Anies mengutip. 

5 dari 5 halaman

Datangi Permakanan, Lihat Kenyataan

Cerita pilu ini diunggah di akun Instagram terverifikasinya pada Rabu (23/6/2021). Anies melanjutkan, tiga jenazah itu dikuburkan hampir bersamaan. Setelah liang kubur ditutup, keluarga inti diberi waktu berdoa sejenak, lalu harus ke luar area permakaman.

Datangi pemakaman dan lihatlah kenyataan. Kematian itu tak sekadar angka statistik. Tapi tentang saudara kita, orang-orang yang tadinya masih sehat, masih berkumpul dengan keluarga tercinta. Kini mereka dipisah selamanya,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.