Sukses

Leony Vitria Ceritakan Kronologi Meninggalnya Sang Ayah, Ternyata Terkena Stroke

Dokter yang menangani ayah Leony Vitria sempat menyarankan untuk operasi, tapi pihak keluarga tidak mengambil opsi ini.

Liputan6.com, Jakarta Andy Hartanto ayah Leony Vitria meninggal dunia Selasa (15/6/2021). Namun personil Trio Kwek Kwek itu baru menyampaikan kabar duka tersebut melalui Instagram-nya, Minggu (20/6/2021).

Dijelasakan bintang film Identitas, ia sengaja melakukan hal tersebut lantaran dirinya masih berduka dan disibukan dengan mengurusi proses pemakaman ayahnya.

"Kemaren2 masih fokus dengan keluarga dan keluarga terdekat biar bisa ngelewatin grieving procces dengan tenang," tulis Leony dalam Instagram Story-nya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Awal Baik-baik Saja

Setelah itu, wanita 33 tahun itu menceritakan kronologi meninggalnya sang ayah. Awalnya, ayah Leony dalam keadaan baik-baik saja dan tidak menunjukan tanda sedang sakit.

"Pagi sedang enggak sakit apa2 hari selasa pagi-siang masih melakukan kegiatan dirumah seperti biasa. Masih sempat masak bubur ayam request-nya mami,” tulis Leony

3 dari 5 halaman

Stroke

Namun pada 15 Juni 2021 sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba kondisi kesehatan ayahnya drop seketika. Saat itu pula ayah Leony dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke.

“Dia mendadak lemas. Ternyata serangan stroke. Langsung kami cari ambulans tapi enggak dapat. Akhirnya kita gotong papi ke mobil, kita bawa sendiri ke RS,” tulis leony.

4 dari 5 halaman

Pecah Pembuluh Darah

Dijelaskan Leony, ayahnya sudah tak sadarkan diri saat dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ayah Leony langsung dibawa ke ruang ICU dan mendapatkan perawatan Intensif.

“Sampai akhirnya jam 13.30 di RS keempat yang kami datangi dapat masuk UGD di salah satu RS di Tangerang,” tulis Leony.

"Hasilnya memang terlihat jelas, pembuluh darah pecah di otak dan sudah menyebar posisinya sampai ke batang otak,” tulisnya lagi.

5 dari 5 halaman

Operasi

Dokter yang menangani ayah Leony menyarankan untuk operasi. Namun Leony sepakat untuk tidak melakukan operasi dan sempat menceritakan ke adiknya yang berada di Jepang, karena kemungkinan untuk ayahnya selamat sangat kecil.

“Jadi, dioperasi atau tidak operasi risikonya sama: kematian. Mami, saya, dan adik saya Richie waktu itu sepakat kita enggak mau bikin papi menderita dengan operasi bedah otak. Kita pengin papi pergi dengan tenang ditemani keluarganya,” tulis Leony.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.