Sukses

Dilema John Cena Soal Taiwan, Fast and Furious 9 Tutup Layar di China?

Sebagian besar warganet China masih meluapkan rasa sebalnya kepada John Cena yang menyebut Taiwan sebagai negara saat promosi Fast and Furious 9.

Liputan6.com, Jakarta - John Cena kini sedang dalam kondisi yang sangat dilematis. Pernyataannya yang menyebut Taiwan sebagai 'negara' pertama yang menayangkan film barunya, Fast and Furious 9, mendapat kritikan keras dari sebagian besar warganet China.

Atas pernyataan tersebut, John Cena pun menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat China. Namun, sikapnya itu mendapat kritik dari politikus Amerika Serikat. Ditambah lagi, Fast and Furious 9, terancam tak rilis di Negeri Panda.

Sebagian besar warganet China pun masih meluapkan rasa sebalnya kepada John Cena yang menyebut Taiwan sebagai 'negara'. Banyak juga di antara mereka yang menyindir sang aktor dengan berbagai sebutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Protes Warganet

"Harap gunakan bahasa Mandarin dan katakan Taiwan bagian dari China. Kalau tidak, kami tak akan menerima permintaan maafnya," tulis warganet pengguna Weibo yang mendapat like terbanyak.

Selain itu, di Instagram John Cena juga terdapat komentar bernada sindirian yang memplesetkan nama John Cena dengan 'John China'.

Bahkan, ada juga yang menyayangkan wawasan orang Amerika yang tak paham bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari China.

 

3 dari 5 halaman

Segera Tutup Layar?

China merupakan satu dari sekian negara yang diincar Universal Pictures untuk meraih box office tinggi lewat Fast and Furious 9. Bahkan sejak dirilis secara internasional pada 19 Mei, pendapatan di China terbilang besar.

Atas kasus John Cena, banyak yang berpendapat bahwa otoritas China akan mengurangi layar untuk pemutaran Fast and Furious 9 di bioskop. Namun begitu, masih belum ada laporan yang menunjukkan kebenaran atas dugaan tersebut.

4 dari 5 halaman

Salah Sebut

Sebelumnya, Variety mewartakan John Cena menyebut Taiwan sebagai negara dalam sesi wawancara promosi film dengan saluran berita Taiwan TVBS bulan ini.

John Cena menyebut Taiwan negara pertama yang bisa menonton waralaba Fast and Furious. Hal inilah yang menimbulkan sentimen negatif dari rakyat Cina.

5 dari 5 halaman

Permintaan Maaf

John Cena pun buru-buru mengakui kesalahan dan minta maaf lewat pesan tertulis maupun video kepada TVBS di akun Weibo resminya. Dalam permohonan maafnya, John Cena mengaku menyayangi masyarakat Cina.

“Saya harus katakan sekarang, untuk F9, saya telah melakukan banyak wawancara, banyak sekali. Jadi dalam satu wawancara, saya memiliki satu kesalahan,” ujar John Cena.

“Apa yang harus saya katakan sekarang sangat, sangat, sangat penting: Saya mencintai dan menghormati Tiongkok dan orang-orang Tiongkok. Untuk kesalahan saya, saya benar-benar minta maaf,” lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.