Sukses

Miris Lihat Anak Kecil Jadi Manusia Silver, Bertrand Antolin Pertanyakan Keberadaan KPAI

Bertrand Antolin menemukan bahwa saat ini manusia silver tak hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak di bawah umur.

Liputan6.com, Jakarta Bertrand Antolin menyoroti fenomena manusia silver yang marak dijadikan mata pencahariaan di kota-kota besar. Banyak yang rela mengecat tubuhnya dengan warna perak untuk kemudian mengemis kepada orang-orang.

Parahnya lagi, Bertrand Antolin menemukan bahwa saat ini hal itu tak hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa saja, melainkan juga anak-anak di bawah umur. Bertrand Antolin kemudian menuangkan keresahannya itu melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Kamis (29/4/2021).

Dalam keterangan yang menyertai unggahannya itu, Bertrand Antolin mengkhawatirkan kesehatan anak-anak itu. Mengingat bahwa bahan yang digunakan untuk menjadi manusia silver itu memang cukup berbahaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Miris

"Nemu gambar ini di explore.. miris.. This breaks my heart.. Sy pernah nanya sama mas2 yg silver gitu, mrk pake cat pagar di badan mereka.. Pulang mandi pake thinner utk bersihin catnya. Baik cat dan thinner kan berbahaya.. Ini anak bocah pula di gini in…," tulis Bertrand Antolin.

3 dari 4 halaman

Bahaya

Kondisi itu semakin diperparah dengan kenyataan bahwa orangtua mereka justru yang mempekerjakan anaknya untuk menjadi manusia silver.

"Lebih gilanya lagi, ibu2 nya asyiek ngobrol sambil ngerokok dekat situ dan anak2 tsb tiap dapet duit lsg dikasih ke ibunya.. anak2 itu setoran ke mamanya.. WTF..," tulis Bertrand Antolin.

"Ya biarpun sy hrs realistis, blm tentu mereka tau dan peduli bahwa cat pagar yg mereka pake itu bahaya banget utk kesehatan mereka dan apalagi anak2 tentunya," sambungnya.

4 dari 4 halaman

KPAI

Di akhir tulisannya itu, Bertrand Antolin mempertanyakan sikap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atas maraknya kasus serupa.

"Where are you KPAI? Ini udah banyak lho di jalan yg kayak gini...," tutup Bertrand Antolin. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.