Sukses

5 Cerita Unik Penggarapan Raya and The Last Dragon: Soal WFH hingga Aktor Merangkap Teknisi

Di luar cerita yang tersaji di atas layar, ternyata banyak kisah unik yang tersisa di balik penggarapan Raya and The Last Dragon

Liputan6.com, Jakarta - Film animasi Raya and the Last Dragon yang kini tengah ditayangkan di bioskop Tanah Air, punya segudang fakta istimewa.

Pertama, ini adalah film animasi pertama Disney yang diangkat dari kebudayaan Asia Tenggara. Tak hanya itu, tim animator Disney juga berangkat langsung ke sejumlah negara di Asean untuk melakukan riset.

Film ini mengisahkan Raya (Kelly Marie Tran), seorang ksatria yang bertekad mencari naga terakhir. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kumandra, tanah kelahirannya yang terpecah belah dan berada di bawah ancaman malapetaka Druun. Namun ia dihalangi Namaari, mantan sahabat yang akhirnya jadi seterunya.

Raya akhirnya bertemu dengan Sisu sang naga (Awkwafina), yang ternyata agak berbeda dari penggambarannya selama ini.

Di luar cerita yang tersaji di atas layar, ternyata banyak kisah unik yang tersisa di baliknya. Tak sedikit yang berkaitan dengan para bintang yang terlibat dalam pembuatan animasi ini.

Hal ini terungkap dalam sejumlah konferensi pers dan wawancara daring yang digelar Disney beberapa waktu lalu. Apa saja? Berikut lima di antaranya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Dari Tempat Baju hingga Tenda

Penggarapan Raya and The Last Dragon rupanya terdampak pandemi Covid-19. Kelly Marie Tran dan para pengisi suara lainnya, bekerja secara WFH alias work from home, merekam suara di tempat tinggal masing-masing.

Untuk mencegah gangguan suara dari luar, ada yang melakukan cara tersendiri. Awkwafina melakukan rekaman dalam tenda khusus, sementara Izaac Wang yang merekam suara Boun melakukannya di dalam ruang pakaian atau closet.

3 dari 6 halaman

2. Aktor Sekaligus Teknisi

"Kami harus menjadi aktor sekaligus teknisi," tutur Daniel Dae Kim yang mengisi suara ayah Raya, soal kerja WFH ini. Nahas, salah satu sesi rekamannya ada yang hilang sebelum sempat dikirim.

"Aku mengingat wajahnya saat memberitahukan hal ini. Tapi ia kemudian memberikan penampilan yang lebih baik," kata Carlos López Estrada, salah satu sutradara film ini. 

4 dari 6 halaman

3. Sisu yang Mirip Awkwafina

Salah satu reaksi para penonton saat menyaksikan film ini, adalah bahwa Sisu begitu mirip dengan Awkwafina, sang pengisi suaranya.

"Setiap sesi rekaman suara memang ada kamera yang merekamku. Bahkan waktu karantina," kata Awkwafina. Sutradara Don Hall menganggap hal ini memang penting dilakukan, agar para animator dapat menangkap bahasa tubuh yang bisa diadaptasi dalam animasinya nanti.

Bintang Crazy Rich Asians ini kemudian menyimpulkan, "Ya ini memang mirip denganku. Giginya sama."

5 dari 6 halaman

4. Menemukan Boun

Produser Osnat Shurer menceritakan pengalaman uniknya berburu pengisi suara untuk karakter Boun, yang sangat sulit ditemukan. Sampai akhirnya hadirlah Izaac Wang pada hari-hari terakhir audisi.

Saking senangnya, ia langsung mencari ibunda Izaac untuk mengabarkan bahwa anaknya diterima. Setelah bertemu dengan wanita ini, Osnat Shurer tersadar bahwa ia mengenal ibunda Izaac.

"Ia hadir di upacara Laos beberapa minggu sebelumnya, karena ia adalah salah satu penari tradisional Laos," tuturnya.

6 dari 6 halaman

5. Nama Raya

Penulis naskah Adele Lim menceritakan fakta manis tentang nama Raya. Nama ini ternyata punya makna indah, selain dalam bahasa Melayu atau Indonesia.

"Dalam bahasa Thailand bermakna 'ia yang hidup'," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.