Sukses

Meghan Markle Alami Masalah Mental Saat Jadi Anggota Kerajaan hingga Tak Mau Hidup Lagi

Meghan Markle merasa malu karena ia sebenarnya ingin menjadi kuat dan tak menambah beban Pangeran Harry.

Liputan6.com, Los Angeles - Meghan Markle mengungkap secara blak-blakan soal kondisinya sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris dalam wawancara dengan Oprah Winfrey. Salah satu yang ia ungkap bahwa kesehatan mentalnya terganggu, sampai berpikir untuk menyakiti diri sendiri. 

Diwartakan People, Senin (8/3/2021), ia bahkan menyatakan, "Tidak ingin hidup lagi."

"Ada masa aku malu mengakui hal ini kepada Harry. Tapi aku tahu kalau aku tak mengakuinya, aku akan melakukannya," tutur wanita yang diperistri Pangeran Harry pada 19 Mei 2018 ini.

Ibunda Archie ini melanjutkan, "Itu sangat jelas, nyata, menakutkan, dan terus ada di pikiranku."

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengira Masalah Akan Selesai

Meghan juga menambahkan, ia sempat berpikir bahwa bila ia melakukan langkah drastis ini, maka semua masalah bisa selesai untuk semua orang.

Ia juga mengungkap momen setelah menyampaikan kondisi mentalnya kepada Pangeran Harry. Kala itu, keduanya dijadwalkan untuk menyaksikan sebuah pertunjukan di Royal Albert Hall.

3 dari 5 halaman

Mencoba Bertahan

"Aku ingat dia (Pangeran Harry) berkata, 'Kurasa kamu tidak bisa pergi,' dan aku menjawab, 'Aku tidak bisa ditinggal sendirian'," kata Meghan Markle.

Meghan mengatakan, dalam foto-foto hasil jepretan fotografer, keduanya tampak tersenyum, tapi Pangeran Harry menggenggam tangannya dengan erat.

"Kami mencoba bertahan," tuturnya. Meghan menjelaskan bahwa saat lampu teater dimatikan, ia menangis.

4 dari 5 halaman

Kehidupan di Balik Senyuman

"Menurutku sangat penting bagi orang-orang untuk mengingat bahwa kamu tak tahu apa yang terjadi terhadap seseorang dalam kehidupan pribadinya," kata Meghan.

Ia meneruskan, "Bahkan orang yang tersenyum dan sangat bercahaya sekali pun. Anda mesti memiliki kebaikan untuk melihat kemungkinan yang terjadi." 

5 dari 5 halaman

Butuh Pertolongan

Meghan juga mengungkap dirinya merasa malu, karena ia sebenarnya ingin menjadi kuat dan tak menambah beban sang suami. "Butuh keberanian besar untuk mengakui bahwa kamu butuh pertolongan," ujarnya.

 

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.