Kisah Kandasnya Hubungan Agnez Mo dan Deddy Corbuzier, Terlalu Cinta hingga Posesif

Dahulu, memang jarang sekali artis remaja yang mendapat porsi sebagai pemeran utama. Lingkungan kerja yang dikelilingi oleh orang dewasa rupanya menjadi tekanan sendiri bagi Agnez Mo kala itu.

"Dan waktu itu ceritanya tentang pernikahan dini. Kalau sekarang kayak gini orang udah open minded kalau dulu wah... Pada saat itu pressure-nya, karena banyak yang enggak suka, kok pemeran utama anak kecil umur 13, 14 tahun, jadi tekanannya juga datang di tempat kerja itu sendiri," paparnya.

"Ada yang melihat gue tuh, maksudnya, 'Wah gue udah segini lama (berkarier)', lu masa tiba-tiba pemeran utama. Jadi sudah ada seperti itu. Dan gue enggak cerita ke lu," ucapnya.

Keadaan ini membuatnya selalu membutuhkan Deddy Corbuzier di sampingnya. Butuh orang yang setia menemani agar tak merasa sendirian.

"Tapi itu alasannya I really love it when you were there, nemenin karena aku jadi enggak ngerasa sendiri," ucapnya.

Agnez Mo merasa kesulitan bergaul dengan beberapa pemain yang usianya sudah jauh lebih tua darinya. Tapi, Agnez juga tak menyalahkan mereka. Sebab, ia paham para seniornya saat itu juga tak tahu bagaimana caranya menyesuaikan diri dengan anak seusianya.

"Jadinya enggak ngerasa 'Aduh gue sendiri', yang lain kan sudah 30, 40 tahun, aku 13 atau 14 tahun sendirian, cara mereka ngelihat dan bercanda juga kan beda. Meskipun aku mencoba, akhirnya dulu gue seringnya makan sama kru. Gue juga ngerasa mungkin mereka juga didn't know how to act," tuturnya.

Setelah apa yang dilewati, pelantun "Matahariku" ini sama sekali tak menyesal pernah berpacaran dengan Deddy Corbuzier. Di matanya, Deddy adalah sosok pria yang sangat baik.

"Karena kan gue punya ideal relationship ya. Jadi lelaki itu harus jadi teman baik, dan saat itu, kamu pacarku dan kamu satu-satunya teman baik yang aku punya," ia mengakhiri.