Sukses

Hanya 5 Film Terbaik Musikal atau Komedi Golden Globe Awards Menang Best Picture Oscar, 50 Tahun Terakhir

Bisa jadi, fakta sejarah ini menguatkan asumsi bahwa marwah film musikal atau komedi tidak lebih tinggi ketimbang genre drama.

Liputan6.com, Jakarta Kami lanjutkan laporan khas serba-serbi Golden Globe Awards jelang malam puncak yang diselenggarakan di AS, 28 Februari 2021 atau 1 Maret 2021 waktu Indonesia. Seperti diketahui, ada dua kategori tertinggi yakni Film Terbaik Musikal atau Komedi dan Drama.

Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, 50 tahun terakhir hanya ada 5 Film Musikal atau Komedi yang dilabeli Film Terbaik Oscars. Ini seolah memvalidasi asumsi publik bahwa kasta genre drama lebih tinggi ketimbang musikal atau komedi.

Dekade 1970-an fase pagebluk. Tak satu pun Film Terbaik Musikal atau Komedi Golden Globes menang Film Terbaik Oscars. Padahal era 1960, Golden Globe Awards sukses mengantar 4 film terbaik Musikal atau Komedi meraih kategori utama di Academy Awards. 

Keempatnya yakni Oliver! (1968), The Sound of Music (1965), My Fair Lady (1964), dan Tom Jones (1963). Kali ini kami ajak Anda menyusuri 5 film terbaik Musikal atau Komedi Golden Globe Awards yang meraih Piala Oscar Film Terbaik, dari 1970 hingga 2020. Kuy!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Driving Miss Daisy (1989)

Karya Bruce Beresford ini mencetak kemenangan paripurna di Golden Globe Awards 1989. Ia menang 3 piala dari 3 nominasi yakni Pemeran Utama Pria dan Wanita serta Film Terbaik Musikal atau Komedi. Oscars memberi Driving Miss Daisy 4 piala termasuk Film Terbaik.

Kritikus mengamini kemenangan ini. Roger Ebert menyebut Driving Miss Daisy contoh sempurna bagaimana memaksimalkan gerak tubuh, tatap mata, dan dialog lembut tanpa harus abai pada rasa kemanusiaan yang jadi pesan utama. Salah satu yang terbaik di eranya.

 

3 dari 6 halaman

2. Shakespeare in Love (1998)

Golden Globes menghadiahi 3 piala dari 6 nominasi yakni Penulis Naskah, Pemeran Utama Wanita, dan Film Terbaik Musikal atau Komedi. Namun Oscars terlampau baik hati hingga memberinya 7 piala termasuk Film Terbaik. Keputusan ini dinyinyir banyak krtikus.

Menurut mereka, Saving Private Ryan jauh lebih layak. Selain disebut sebagai Film Terbaik paling buruk dalam sejarah, banyak pihak merasa kemenangan Judi Dench dan Gwyneth Paltrow di kategori akting kala itu dirasa agak gimana, gitu…

 

4 dari 6 halaman

3. Chicago (2002)

Tim Robey yang menulis untuk salah satu media Inggris menyebut Chicago film musikal terbaik dalam 30 tahun terakhir. Golden Globe Awards mengganjarnya 8 nominasi dan menang tiga untuk Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, serta Film Terbaik Musikal atau Komedi.

Di Oscars, film ini memborong setengah lusin piala termasuk Film Terbaik. Entah apa salah Chicago hingga ia masuk dalam daftar Film Terbaik Oscar Terburuk Sepanjang Masa. Publik menyebut harusnya The Pianist yang menang.

 

5 dari 6 halaman

4. The Artist (2011)

The Chicago Sun-Times menilai The Artist salah satu film paling menghibur dekade itu. Ia memikat berkat cerita, akting, dan kelihaian bertutur dalam keheningan. Karya sineas Michel Hazanavicius ini menang 3 piala Golden Globe termasuk Film Musikal atau Komedi Terbaik.

Di Oscars, The Artist panen 5 piala termasuk Film dan Sutradara Terbaik. Padahal, lawannya enggak kaleng-kaleng. Lawan terberat, yakni Hugo karya Sang Maestro, Martin Scorsese. The Artist film Musikal atau Komedi autentik yang digarap berselera tak kalah dari genre drama.

6 dari 6 halaman

5. Green Book (2018)

Inilah komedi dengan penceritaan utuh sekaligus rapi dengan penyutradraan teliti plus akting top Viggo Mortensen dan Mahershala Ali. Golden Globe Awards memberikan piala Penulis Naskah dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik, serta Film Musikal atau Komedi Terbaik.

Oscars pun memberi 3 piala untuk kategori Naskah Asli, Pemeran Pendukung, dan Film Terbaik. Yang terasa aneh waktu itu, mengapa Peter Farrelly tak dapat nominasi Sutradara Terbaik?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.