Sukses

5 Cerita Istimewa di Balik Produksi Soul, Film Animasi Terbaru Pixar

Ada banyak cerita menarik di balik pembuatan Soul, film animasi Pixar yang kini telah ditayangkan di platform Disney Plus.

Liputan6.com, Jakarta Film animasi terbaru dari Pixar, Soul, akhirnya tayang juga. Memang bukan di bioskop, penggemar mesti puas menikmati karya terbaru Pete Docter dan Kemp Powers ini dari platform streaming.

Premis Soul bisa dibilang unik. Film ini mengikuti perjalanan Joe yang diperankan Jamie Foxx, seorang guru musik yang masih memimpikan bisa tampil di atas panggung, di bawah lampu sorot. Sayang, beban hidup membuat mimpinya terus tertunda.

Sampai akhirnya muncul kesempatan baginya untuk tampil di sebuah kelab jaz. Namun selangkah lagi meraih mimpi, jiwanya terlepas dari raga. Joe terjebak di alam lain, The Great Before.

Karena sebuah kekeliruan administrasi petugas di alam ini, ia diminta untuk menjadi mentor dari 22 (Tina Fey), sebuah jiwa yang akan dikirim ke dunia untuk menjalani hidup sebagai manusia. Masalah makin runyam karena 22 tak mau lahir ke dunia, sementara Joe bertekad kembali ke tubuhnya.

Walt Disney Studios yang memayungi Pixar, menggelar konferensi pers dan wawancara secara daring pada September lalu. Dalam kesempatan ini, sutradara Pete Docters dan Kemp Powers, produser Dana Murray, dan sejumlah sineas Pixar lain, berbagi kisah menarik di balik pembuatan film yang kini telah ditayangkan via platfom Disney Plus ini.

Apa saja? Berikut lima di antaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Karakter Utama Pertama Berkulit Hitam

Soul rupanya film pertama Pixar dengan tokoh utama berkulit hitam atau Afrika-Amerika. Saat ditanya mengapa baru sekarang Pixar melakukannya, Pete Docter menjawab, "Ini adalah pertanyaan bagus, tapi aku tak tahu apa kami punya jawaban bagus untuknya. Kami selalu mencari cara untuk merefleksikan dunia di luar sana sebaik yang kami bisa, dan kami bahagia akhirnya bisa melakukannya."

Demi menjaga agar karakter Joe tak melenceng, para sineas Pixar meminta masukan dari komunitas kulit hitam, termasuk dari para karyawannya sendiri.

"Untuk tokoh Joe, dilakukan banyak riset, ada penasihat, ada culture trust secara internal maupun eksternal. Saya termasuk dalam tim (yang memberi masukan) di tingkat internal," tutur MontaQue Ruffin, salah satu animator film ini.

3 dari 6 halaman

2. Musik dalam Soul

Salah satu elemen penting dalam Soul, adalah musik. "Kami ingin musiknya terdengar seperti jaz yang autentik, jadi (musiknya dilakukan oleh) Jon Batiste," tutur Kemp Powers. 

Faktor musik ini rupanya menjadi tantangan sendiri untuk staf di bagian story team yang bertugas mengembangkan kerangka awal animasi film ini.

"Kurasa membuat storyboard untuk bagian musik sedikit sulit bagiku. Karena kami bekerja dengan audio yang belum selesai seluruhnya," tutur Kristen Lester, story supervisor Soul.

Hal serupa ditambahkan rekannya, Michael Yates dari divisi ini. "Kami belum mendengar musiknya seperti apa, tapi kami harus berpikir bahwa tokohnya benar-benar sudah melakukan dan menikmati musiknya. Apalagi membuat adegan ini menarik secara visual, adalah sesuatu yang menantang. Seperti misalnya saat Joe masuk dalam kondisi 'into the zone' dengan menambah sejumlah lapisan warna untuk membuatnya lebih hidup," ujarnya.

4 dari 6 halaman

3. Imajinasi Dunia Lain

Dunia yang diceritakan dalam Soul, membutuhkan daya imajinasi tinggi para kreatornya. Terutama mengenai dunia para jiwa dalam film ini.

"Kami mencoba mencari cara untuk menampilkan hal baru, tapi sekaligus masih bisa dimengerti orang," kata Michael Yates, story artist Soul.

Selain tim yang mengembangkan storyboard, para animator juga berpikir keras untuk mewujudkan penggambaran jiwa dalam film ini.

"Kami harus melakukan banyak riset, eksplorasi, mencoba berbagai tipe material hingga rendering, mempertimbangkan berbagai ide tentang seperti apa jiwa itu, lalu mempersempitnya menjadi hal yang bisa kami olah," tutur Jude Brownbill, animation supervisor film ini. 

"Ya, karena kami bekerja mengenai sesuatu yang tidak memiliki basisnya, tapi tetap harus bisa membuat orang teryakinkan olehnya," rekannya, Bobby Podesta, menambahkan.

5 dari 6 halaman

4. WFH

Pandemi Covid-19 rupanya tak hanya membuat Soul batal tayang di bioskop. Film ini bahkan sempat dikerjakan para animatornya di rumah masing-masing. 

Produser Dana Murray menyebutkan kala itu mereka masih memiliki waktu produksi sekitar tujuh minggu.

"Kami sangat beruntung dan diberkati karena bagian akhir (pekerjaannya) sangat bersifat teknis, jadi orang-orang tinggal membawa peralatan mereka pulang," tuturnya.

6 dari 6 halaman

5. Bonus Film Dokumenter  

Ternyata ada berkah di balik penyelesaian Soul yang harus dikerjakan secara WFH. Ada film lain yang mereka buat, untuk mendokumentasikan proses produksi film yang dilakukan secara unik ini. 

"Kami akhirnya membuat sebuah film dokumenter tentang proses menyelesaikan Soul dari jauh, dan itu nantinya akan keluar dalam waktu dekat," tutur co-director Kemp Powers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.