Sukses

Film Kemarin, Kisah Haru dan Sedih Perjalanan Band Seventeen

Film Kemarin mulai tayang 3 Desember 2020

Liputan6.com, Jakarta Film Kemarin sudah tayang di beberapa bioskop pada 3 Desember 2020. Film ini mengangkat kisah tragis yang menewaskan beberapa personel band Seventeen dalam tragedi tsunami di Anyer, Banten Desember 2018 lalu. 

Seperti yang sudah diberitakan band Seventeen tengah menggelar konser di tepi pantai Tanjung Lesung, Banten. Tsunami datang saat mereka sedang manggung. Tsunami menerjang seluruh panggung dan menyeret semua orang yang ada di pantai, termasuk band Seventeen dan juga orang-orang yang menyaksikan.

Cerita memilukan itulah yang menjadi benang merah film Kemarin yang merupakan garapan Mahaka Pictures. Para personel Seventen yakni, Bani, Andi, dan Herman dinyatakan meninggal akibat musibah tersebut. Selain personel, road manager Oki, kru Ujang, serta istri Ifan Seventeen yaitu Dylan Sahara juga tewas di lokasi. 

Cerita film Kemarin dibuka dengan formasi Seventeen yang masih dengan personel lama dengan vokalis Doni. Penonton dibawa untuk mengetahui perjalanan karier band Seventeen sejak awal terbentuk hingga akhirnya mengalami musibah tsunami.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Film

Alur film yang maju mundur membuat penonton memahami bagaimana perjuangan Seventeen meniti karier dengan beberapa lagu hit mereka seperti Selalu Mengalah dan Jaga Selalu Hatimu. Dipastikan saat menyaksikan film ini, Anda harus bersiap menyiapkan tisu bisa meneteskan air mata. 

Peran sang vokalis, Ifan Seventeen menjadi narator dalam film berdurasi 1 jam 55 menit itu. Ifan tak kuasa menahan tangis ketika ketika menceritakan hubungannya dengan personel dan manajemen Seventeen.

 

3 dari 4 halaman

Nama

Perihal nama di judul filmnya, memang diambil dari salah satu single yang pernah dinyanyikan oleh Seventeen. Beberapa video detik-detik sebelum tsunami juga ditampilkan dalam film yang disutradarai Upie Guava tersebut. 

Seperti diakui oleh Ifan Seventeen, dalam film dokudrama ini sebagian besar isinya memang diambil dari dokumentasi pribadi band Seventeen. Sedangkan sisanya merupakan reka adegan yang dilakukan oleh model. Film ini juga memberikan kesaksian para istri kru dan personel beserta manajemen Seventeen.

 

 

4 dari 4 halaman

Nonton

Secara garis besar, film ini memang banyak menceritakan cerita haru dan sedih, namun recomended untuk disaksikan. Penasaran seperti apa kelanjutan filmnya? Anda bisa menyaksikan filmnya di bioskop kesayangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.