Sukses

Yakin Millen Cyrus Bukan Pengedar, Ashanty Mohon Agar Keponakannya Direhabilitasi

Ashanty prihatin dengan kasus hukum yang menimpa Millen Cyrus.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat bungkam, Ashanty akhirnya buka suara terkait kasus hukum yang menimpa keponakannya, Millen Cyrus. Seperti diberitakan sebelumnya, Millen diduga melakukan penyalahgunaan obat terlarang.

Sebagai keluarga, Ashanty akan mengawal kasus hukum Millen Cyrus. Ia berharap agar keponakannya direhabilitasi. Sebab, ia berkeyakinan bahwa selebgram 21 tahun itu bukanlah pengedar.

"Aku dari jauh setiap jam memantau juga mempertanyakan gimana yang terbaik karena pasti Millen bukan pengedar, aku yakin itu. Millen adalah pemakai. Jadi mungkin yang terbaik adalah direhabilitasi," kata Ashanty di kanal YouTube The Hermansyah A6, Selasa (24/11/2020).

Ia berharap agar kasus hukum ini menjadi pengalaman yang pertama dan terakhir. Ashanty ingin Millen Cyrus memetik pelajaran dari permasalahan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memohon

"Tapi aku sudah bilang sama Millen kalau setelah rehabilitasi ada kejadian lagi. Ya karena ini juga kejadian pertama di kita jadi kita hanya bila dengan begini semoga bisa lebih mawas diri ke depan, dengan siapa kamu berteman, bekerja," tuturnya.

"Tapi kami juga memohon agar Millen bisa direhabilitasi karena dia bukan pengedar tapi pengguna. Pastinya sebelum rehabilitasi dengan berhari-hari di kepolisian tentu tidak mudah dan tidak nyaman buat dia," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Mendampingi

Ia juga tak akan meninggalkan Millen Cyrus sendiri. Keluarganya akan mendampingi menghadapi masalah hukum ini.

"Kita akan tetap ada tapi bukan membela karena poisisnya juga kan memang terbukti positif, sudah mengakui, dan minta maaf. Jadi kita akhirnya menyerahkan ini ke kepolisian semoga ditindak dengan seadilnya," kata istri Anang Hermansyah itu.

4 dari 4 halaman

Minta Maaf

Atas nama keluarga besar Millen Cyrus, Ashanty juga meminta maaf kepada publik.

"Maaf atas terjadinya kegaduhan dengan adanya berita ini, karena pastinya tidak nyaman dengan adaya berita ini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.