Sukses

Dena Rachman Tobat Betulan, Jalani 40 Hari Puasa Komplain, Khawatir dan Ribut dengan Ibunda

Mendekatkan diri dengan Sang Khalik, Dena Rachman tak sekadar membaca Alkitab. Ia menjalani puasa 40 hari untuk memperbaiki diri.

Liputan6.com, Jakarta Usai pindah keyakinan, Dena Rachman melakukan perjalanan spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ia enggan mengubah karakter orang lain dengan dalih sebagai sesama umat wajar mengingatkan.

“Bukan urusan orang untuk mengubah karakter seseorang. Itu adalah urusan Tuhan, hanya Dia yang bisa mengubahnya,” Dena Rahman berpendapat. Menurutnya, seseorang tak bisa memaksa yang lain berubah.

Daripada sibuk mengurusi kehidupan orang lain dengan dalih mengingatkan, Dena Rachman fokus introspeksi diri. Ia ingin menebar kasih ke sesama dan mengenal Sang Khalik lebih dalam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

40 Hari Puasa

Salah satunya, dengan puasa. Dena Rachman menjalani puasa untuk menjinakkan sejumlah kelemahan. “Gue sempat puasa karena khawatir, gemar komplain (tapi ini parah banget), dan debat dengan nyokap gue,” katanya.

“Gue sempat kemarin 40 hari, puasa pantang komplain, khawatir, dan debat dengan nyokap gue. Kita bareng-bareng sih, ramai-ramai,” artis kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1987, menyambung.

3 dari 5 halaman

Kikis Tiga Kelemahan

Cerita ini disampaikannya dalam video “Ketika Bertaubat Dena Rachman Mengubah Perspektif dan Pikirannya” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Kamis (19/11/2020).

Dena Rachman mengakui sering mengeluh, waswas, dan ribut dengan ibu. Puasa ini dimaksudkan untuk mengikis tiga kelemahan sembari memperbanyak syukur untuk apapun yang terjadi di hidupnya.

 

4 dari 5 halaman

Cuma Buat Mengeluh

Hari pertama puasa, tepat di hari ulang tahunnya, Dena Rachman disambut cobaan. Perayaan ulang tahun sederhananya tidak berjalan sesuai rencana. Kesal, Dena Rachman ambil ponsel lalu kirim pesan ke sahabat via WhatsApp.

“Gue langsung mau WhatsApp teman. Tapi oh my God, ternyata selama ini gue kalau WhatsApp orang duluan tuh cuma buat mengeluh ya? Gue jadi menyadari,” Dena Rachman mengingat. 

5 dari 5 halaman

Mama Ingin Kamu Disayang

Ujian lain datang saat ibunya mengingatkan bahwa banyak ucapan selamat berdatangan. Ada baiknya membalas. Dena Rachman dengan gengsinya yang tinggi selama ini pantang membalas ucapan selamat.

Saat hendak mendebat ibu, ia sadar lagi puasa. “Nyokap bilang: Mama cuma pengin kamu lebih disayang,” ujarnya. Dena Rachman kemudian membalas satu-satu ucapan dari sahabat hingga orang yang tak dikenalnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.