Sukses

Tak Tahu Chadwick Boseman Sakit, Sutradara Black Panther Putus Asa

Selama ini sineas Ryan Coogler tak menyadari betapa parahnya kondisi kesehatan Chadwick Boseman.

Liputan6.com, Los Angeles - Ryan Coogler yang kembali ditunjuk sebagai sutradara untuk sekuel film Black Panther, belum lama ini mengungkapkan rasa duka atas meninggalnya Chadwick Boseman pada 28 Agustus 2020.

Kehilangan aktor utama Black Panther membuat ungkapan duka Ryan Coogler terasa dalam. Rupanya, selama ini ia tak menyadari betapa parahnya kondisi kesehatan Chadwick Boseman.

Pasalnya, Chadwick Boseman semasa hidup tak pernah bercerita kepada publik seputar penyakit kanker usus yang dideritanya selama empat tahun ini. Sutradara Black Panther itu sangat kagum dengan keputusan sang aktor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Baru Menyadari

"Aku tidak mengetahui detail penyakitnya. Setelah keluarganya menyampaikan pernyataan, aku menyadari bahwa ia hidup dengan penyakitnya sepanjang waktuku mengenalnya," ujar Ryan Coogler seperti dikutip dari Variety.

3 dari 5 halaman

Melindungi dari Penderitaan

"Karena dia seorang penjaga, pemimpin, dan seorang yang berkeyakinan, bermartabat serta punya kebanggaan. Dia melindungi rekan-rekannya dari penderitaannya," Ryan berbagi kesan.

Di mata Ryan, Chadwick berhasil menjalani kehidupan dengan indah dan sukses membuat sebuah karya hebat. Menurutnya, sang aktor sudah meninggalkan jejak luar biasa kepada semua orang.

 

4 dari 5 halaman

Rencana Black Panther II

Kehilangan Chadwick Boseman artinya menjadi sebuah tugas berat bagi Ryan Coogler untuk bisa menyelesaikan Black Panther II yang rencananya dirilis pada 2022.

Rupanya, sejak tahun lalu Ryan Coogler mempersiapkan segala unsur dalam karakter utama yang sangat berkaitan erat dengan Chadwick Boseman. Alhasil, Ryan merasa putus asa setelah sang aktor meninggal.

 

5 dari 5 halaman

Tak Ditakdirkan

"Aku menghabiskan waktu sejak tahun lalu untuk mempersiapkan, membayangkan, dan menuliskan kata-kata untuk dia ucapkan, yang kami tidak ditakdirkan untuk melihatnya, terang Ryan.

"Itu membuat saya putus asa karena saya tidak akan dapat menonton dia dari dekat di monitor lagi atau berjalan ke arahnya dan meminta pengambilan gambar yang lain," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.