Sukses

Doa Malam Tahun Baru Islam dan Amalan untuk Mendapat Keberkahan

Umat muslim memanjatkan doa Malam Tahun Baru Islam untuk keberkahan hingga tahun berikutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam hitungan jam, umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam atau tahun Hijriyah. Untuk menyambutnya, tak sedikit umat Islam yang memanjatkan doa Malam Tahun Baru Islam.

Bukan tanpa maksud kaum muslim memanjatkan doa Malam Tahun Baru Islam. Mereka ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Tak hanya doa Malam Tahun Baru Islam yang dilakukan umat Islam, tapi juga melakukan berbagai amalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Kumpulan Doa

Dilansir dari laman NU Online, M Habib Ustman bin Yahya dalam tulisannya yang berisi kumpulan doa, Maslakul Akhyar, memasukkan doa awal dan akhir tahun.

 

3 dari 8 halaman

Doa Akhir Tahun

Berikut ini doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah SAW. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak tiga kali sebelum magrib, pada hari terakhir Dzulhijah.

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

 

4 dari 8 halaman

Rahmat dan Lindungan

Sementara, awal tahun umat Islam juga bisa membaca doa ini dengan harapan Allah memberikan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, serta kebaikan-kebaikan lainnya.

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

 

5 dari 8 halaman

3 Kali

Doa awal tahun dibaca sebanyak tiga kali. Hal itu dilakukan untuk menyambut tahun yang baru dan mengharapkan kemurahan Allah sampai tahun depan.

 

6 dari 8 halaman

Amalan yang Bisa Dilakukan

Para ulama Salaf menganjurkan untuk menjalani puasa dua hari yaitu di akhir dan awal tahun. Puasa ini juga dikenal sebagai "Puasa Tutup Kendang".

Puasa bisa dilakukan pada sehari menjelang Tahun baru Islam dan tepat di hari Tahun Baru Islam.

 

7 dari 8 halaman

Niat

Sebelum menjalani puasa menjelang Tahun Baru Islam, umat muslim bisa memulainya dengan membaca niat sebagai berikut;

Nawaitu shouma ghodin min akhiiris sanati sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah akhir tahun esok hari karena Allah ta'ala."

Sementara untuk niat puasa di Bulan Muharam sebagai berikut; Nawaitu shouma ghodin min awwali sanati sunnatan lillahi ta"ala

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah awal tahun esok hari karena Allah ta'ala."

 

8 dari 8 halaman

Keutamaan

Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk memperbanyak ibadah di Tahun Baru Islam. Hal itu sesuai dengan hadis Rasulullah, "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, 'Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, 'Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram," (HR Ibnu Majah).

"Orang yang berpuasa sehari d bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari," (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.