Maharaja 48 Band Sampaikan Pesan Kebhinekaan di Lagu Kita Indonesia

Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia pun menjadi momentum untuk berkarya bagi Maharaja 48 Band. Mereka merilis single bertajuk, "Kita Indonesia".

Melalui lagu, grup musik yang berdiri sejak 4 Mei 2019 ini ingin mengingatkan kepda masyarakat betapa pentingnya kebhinekaan sosio-kultural Indonesia ke dalam kesatuan entitas negara dan bangsa.

“Sebagai seniman musik, inilah yang dapat kami presentasikan lewat lagu 'Kita Indonesia'. Kami merasa musik dapat mempersatukan rasa, dan menumbuhkan kecintaan kepada negara Indonesia,” ungkap Amar, mewakili personel Maharaja 48 Band lainnya.

Amar juga mengharapkan lagu "Kita Indonesia" dapat menjadi bagian dari suara bagi kemeriahan perayaan HUT Ke-75 RI tahun 2020 ini.

“Musik harus bisa menunjukkan identitas ke-Indonesia-an. Budaya sebuah bangsa merupakan faktor penting untuk mengenali jati diri. Lagu "Kita Indonesia" sangat simultan untuk acara Agustusan,” terang Amar.

Masyarakat sudah lama sekali harus berada di rumah karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai hingga harus beradaptasi dengan kondisi baru Itu juga yang diangkat oleh Maharaja 48 Band.

“Maka selain tema nasionalis, lagu ‘Kita Indonesia’ juga menyoal pandemi Covid-19. Harapannya lagu ini bisa menyemangati masyarakat yang sedang dilanda pandemi sekaligus menghidupkan kembali kejayaan musik rock Indonesia,” harap Amar.

Maharaja 48 Band diawaki oleh Amar Ma'ruf (vokal, gitar), Ale Funky (gitar), Irfan (bass), dan Fajar (drum). Mereka kerap mengedepankan musik slow rock bertema lagu nasionalis kebangsaan.

Selain "Kita Indonesia", Maharaja 48 Band juga sudah merilis beberapa lagu seperti "Mati Dipeluknya", "Tak Mencari Mati", "Bhinneka Dalam Nada", dan lagu "Durjana Dunia". Semua lagu itu merupakan karya cipta yang penataan musiknya dibuat oleh Amar Ma'ruf, di bawah label indie.

Gerakan indie, menurut Amar, merupakan sebuah alternatif yang memberi nuansa baru pada genre musik.

“Gerakan indie barangkali lebih leluasa, baik dari sisi kreatif genre maupun kemasannya. Tapi yang jelas musik harus dapat menjadi usaha kreatif. Bagian dari industri yang menjadi tulang punggung ekonomi,” ujar Amar yang juga bertindak sebagai executive producer proyek ini.