Sukses

JK Rowling Ditinggal Dua Klub Besar Penggemar Harry Potter, Ada Apa?

Dua kelompok besar dari penggemar Harry Potter, The Leaky Cauldron dan Mugglenet, menghapus tautan situs pribadi JK Rowling.

Liputan6.com, London - Nama Harry Potter tentu sangat lekat dengan penulis aslinya, JK Rowling. Namun kini sejumlah penggemar Harry Potter telah menarik dukungan atas penulis wanita ini. 

Dilansir dari Reuters, Sabtu (4/7/2020), dua kelompok besar dari penggemar Harry Potter, The Leaky Cauldron dan Mugglenet, menghapus tautan situs pribadi JK Rowling.

Tak cuma itu, mereka juga menyatakan akan berhenti menggunakan foto-foto sang penulis, maupun mengabarkan informasi tentang JK Rowling yang tak berkaitan dengan dunia sihir Harry Potter dan turunannya. 

Ada apa?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dianggap Melenceng

Rupanya hal ini ada hubungannya dengan pandangan JK Rowling mengenai kaum transgender. 

Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua situs ini mengungkap bahwa pandangan JK Rowling tentang kaum termarjinalkan melenceng dari pesan yang mereka baca di buku Harry Potter dan yang dijunjung oleh komunitas Harry Potter, tentang penerimaan. 

3 dari 5 halaman

Sebenarnya Sulit

Dua situs penggemar yang sama-sama memiliki lebih dari satu juta pengikut Facebook ini, mengatakan mereka merasa sulit untuk berbicara menentang Rowling karena mereka telah mengagumi karyanya begitu lama. "Tapi akan salah jika tidak menggunakan platform kami untuk menangkal bahaya yang ia sebabkan," begitu isi pernyataan mereka. 

 

4 dari 5 halaman

Menolak Berkomentar

Ditambahkan, "Meskipun kami tidak setuju dengan kerasnya reaksi yang diterima JKR (Rowling) karena menyiarkan pendapatnya tentang kaum transgender, kita harus menolak apa yang diyakininya."

Perwakilan JK Rowling menolak mengomentari hal ini. 

5 dari 5 halaman

Transgender

Seperti diketahui, bulan lalu JK Rowling membagikan pandangannya tentang topik transgender. Salah satunya, ia menganggap tuntutan oleh para aktivis transgender berbahaya bagi perempuan.

Esai itu banyak dikritik oleh kelompok advokasi LGBTQ sebagai memecah belah dan bentuk fobia transgender. 

 

(Antaranews.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.