Sukses

Tompi Protes Ke PLN, Malah Dibilang Kecewa Karena Tak Dapat Jabatan dari Jokowi

Mendapati tagihan listriknya tak wajar, Tompi menjerit di Twitter. Bagaimana reaksi pihak PLN?

Liputan6.com, Jakarta Tompi menjerit lantaran tagihan listrik kantornya melonjak. Tanpa menyebut spesifik jumlah tagihan listriknya, Tompi menilai nominal yang dibebankan padanya tak wajar.

Tak terima dengan lonjakan tagihan listrik, pelantun “Salahkah” dan “Sedari Dulu” meluapkan kekesalan di akun Twitter-nya yang diikuti 1,1 juta orang lebih. 

Tak hanya soal lonjakan tagihan listrik, Tompi menyesalkan sikap PLN yang langsung mengirim tagihan tanpa lebih dulu mengonfirmasi lonjakan tak wajar ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Main Sikat Aja

Diberitakan sebelumnya, masyarakat di sejumlah daerah mengeluhkan tagihan listrik yang melonjak selama wabah Corona Covid-19 meluas. Siapa sangka bulan ini Tompi menjadi korban berikutnya.

"TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dari PLN kagak ada konfirmasi-konfirmasi main sikat aja," tulis Tompi pada Rabu (10/6/2020), tanpa menyenggol akun resmi PLN.

 

 

3 dari 5 halaman

Kecewa Tak Dapat Jabatan?

Tak dinyana cuitan ini direspons serangan oleh sejumlah warganet. Akun @MudasirRomini balik menuding, "Profesi dokter kalau sudah terpapar radikal dan sakit hati karena enggak dapat jatah jabatan dari Pak Jokowi, omongannya kasar... kayak orang yang enggak punya attitude."

Tudingan ini membuat Tompi tak habis pikir. Ia mengklarifikasi bahwa protes tagihan listrik tak ada sangkut pautnya dengan harapan beroleh jabatan dari Presiden Jokowi. "Jabatan? Kwkwkw oi mana pernah kearah sana!" cetusnya.

4 dari 5 halaman

Tak Mau Jadi Apa-apa

Tompi meminta warganet yang hendak melontar kritik memahami persoalan yang tengah dibahas. Dokter kelahiran Lhokseumawe, 22 September 1978, ini lantas menulis pesan menohok.

"Kalau mau bunyi, sekolah dulu. Kayaknya gw kagak pernah mau jadi apa-apa di pemerintahan. Berdoa itu jangan minta ampun dosa doang... minta (juga) dikasih kesempatan berpikir," Tompi menyarankan.

 

5 dari 5 halaman

Alasan Merasa Tak Wajar

Kepada publik, Tompi menjelaskan mengapa ia merasa tagihan listri kali ini terasa tak wajar. “Itu kantor kosong enggak dipakai karena hampir 3 bulan tutup,” Tompi menerangkan. Status teks Tompi dicuit ulang ratusan kali dan disukai lebih dari 1.500 orang.

Liputan6.com mewartakan, melalui keterangan pers, General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, mengklaim sejauh ini PLN berhasil menangani 97,6 persen pengaduan yang masuk. “Sisa 2,4 persen aduan butuh penanganan lebih lanjut, saat ini sedang ditangani petugas,” urainya, pada Selasa (9/6/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.