Sukses

Konflik Azriel Hermansyah dan Raul Lemos Terulang Lagi, Psikolog Ingatkan Ini

Azriel Hermansyah mengaku tak bisa melupakan makian Raul Lemos begitu saja. Bagaimana konflik ini dipandang dari kacamata psikolog?

Liputan6.com, Jakarta -Tapi Jiel sama Kakak (Aurel) enggak akan lupa semua kejadian apa lagi makian Om (Raul Lemos) minggu lalu ke kita,” tulis Azriel Hermansyah di akun Instagram terverifikasinya, Minggu (7/6/2020) malam.

Inilah respons Azriel Hermansyah terhadap klarifikasi Krisdayanti soal isu ia tak menjawab pesan WhatsApp Aurel. Lewat unggahan ini, Azriel Hermansyah membeberkan perlakuan Raul Lemos terhadapnya dan Aurel.

Salah satunya memaki lewat telepon. Momen itu tak bisa dilupakan Azriel Hermansyah begitu saja. Memanasnya kembali konflik dua generasi membuat khalayak prihatin. Sebagian warganet menyayangkan aksi saling sahut lewat medsos yang notabene ruang publik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bukan Kali Pertama

Ini bukan kali pertama Raul Lemos dan Aurel serta Azriel Hermansyah berkonflik. Bagaimana tanggapan psikolog? Showbiz Liputan6.com mewawancara psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Psi., Senin (8/6/2020) siang.

Vera mengingatkan, medsos ranah publik layaknya mal di mana ada batasan bagi kita dalam mengekspresikan hal-hal yang sifatnya pribadi atau personal. Sebaiknya disaring mana yang bisa diunggah di medsos dan yang tidak.

3 dari 5 halaman

Tiap Orang Punya Batasan

Yang menarik untuk dikaji, sebagian warganet mengibaratkan Azriel Hermansyah bom. Muncul asumsi, saat si pendiam bereaksi keras, berarti situasi tak bisa ditoleransi lagi.

“Setiap orang memiliki batasan sendiri. Ketika merasa sesuatu sudah lewat batasannya, bisa saja ia melakukan hal yang tak biasanya. Bisa juga karena alasan lain seperti membela atau melindungi orang-orang dekat atau punya hubungan emosional dengannya,” Vera mengulas.

4 dari 5 halaman

Pemahaman Berubah Seiring Usia

Untuk anak korban perceraian, pemahaman soal orang tua cerai dan bagaimana hubungan dengan orang-orang di sekitar berkembang mengikuti usianya.

“Dulu saat masih kecil pemahamannya bisa berbeda dengan ketika ia remaja atau dewasa. Pengalaman hidup selama ini juga memengaruhi cara pandangnya terhadap orang tua kandung dan extended family lain,” urai Vera, yang kami hubungi lewat ponsel.

Terkait makian Raul Lemos yang tak bisa dilupakan Azriel, Vera menerangkan, bahwa perlakuan yang menyakitkan tentu berdampak secara psikologis.

5 dari 5 halaman

Pelaku, Kualitas, dan Pengulangan

“Dampaknya tergantung dari pelakunya siapa, kualitas, dan pengulangan terjadinya makian. Semakin dekat hubungannya dengan pelaku bisa jadi lebih dalam sakitnya. Begitu juga jika ini terjadi berulang kali untuk jangka waktu lama,” ia memaparkan.

Menurut Vera, orang tua baik tiri atau kandung tetap merupakan sosok pelindung bagi anak. Jadi seyogyanya tidak menyakiti anak.

“Hubungan anak dengan orangtua pascaperceraian bisa sangat rumit atau kompleks. Karenanya, butuh kebesaran jiwa terutama dari yang dewasa dan komunikasi terbuka tentang apa yang dirasakan oleh masing-masing,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Raul Lemos perihal ungkapan yang sempat dilontarkan Azriel tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini