Sukses

Sarah Salsabila: Saya Tidak Bermaksud Jual Diri

Sarah Salsabila memberi penjelasan atas video lelang keperawanannnya.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu Sarah Salsabila membuat video lelang keperawanan yang dimulai dari angka Rp 2 miliar. Ia mengatakan, uangnya akan didonasikan untuk para pejuang Covid-19.

Karena video ini, Sarah Salsabila dikritik habis-habisan oleh banyak orang. Namun Sarah menjelaskan bahwa dirinya tak bermaksud menjual diri.

Video lelang keperawanan tersebut adalah ekspresi dari rasa kecewanya terhadap orang-orang yang tak patuh menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

"Di sini sebenarnya maksud saya itu bukan menjual diri. Di sini saya mencari tendensi bagaimana agar masyarakat bisa mengerti," kata Sarah Salsabila sambil menangis dalam video yang diunggah dokter Tirta di Instagramnya, Sabtu (23/5/2020).

"Isu keperawanan ini bukan saya maksudkan jual diri, namun di sini yang saya maksud nyawa. Banyak orang yang mempertaruhkan nyawanya namun banyak orang tidak disiplin untuk di rumah saja," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nyawa Tak Diperhatikan

Sebenarnya, ia ingin menyadarkan masyarakat untuk patuh menjalankan PSBB. Sebab, ia merasa ada sejumlah orang yang tidak peka terhadap nyawa orang lain di masa pandemi.

"Kenapa nyawa seseorang tidak diperhatikan, tapi hal yang sensitif seperti keperawanan sangat disorot. Sedangkan di sini, maksud saya adalah gimana saya bisa ikut berkontribusi, berpartisipasi menghentikan wabah Corona," terangnya.

3 dari 4 halaman

Dimaki

Selain mendapat sanksi sosial atas perbuatannya, Sarah Salsabila juga telah menerima teguran keras dari kedua orangtuanya. Untuk itu, ia berharap agar kesalahannya dapat dimaafkan.

"Saya tahu cara yang saya lakukan ini salah, ketika saya upload video itu saya langsung take down karena orangtua saya memaki saya," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Maaf

"Karena kata sarkas yang saya buat dari analisis yang saya lakukan sebelumnya tidak bisa sampai di masyarakat. Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena walau niat saya baik, namun ketika caranya salah akan tetap menjadi salah," ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini