Didi Kempot Meninggal, 5 Mei Jadi Hari Ambyar Sedunia

"Wis ambyar, lara sing tak rasakke. Kowe lunga ninggalke aku neng kene. Didi Kempot 1966-2020 (Sudah hancur lebut, sakit yang kurasakan. Engkau pergi meninggalkan aku di sini)," demikian Wikipedia Indonesia mengutip.

Hingga artikel ini disusun, status teks tersebut dicuit ulang hingga hampir 7.000 kali. Lebih dari 16 ribu orang menyukainya. Ribuan orang merespons di kolom reply.

Yang menarik, seorang warganet mengusulkan agar tanggal 5 Mei ditetapkan sebagai Hari Ambyar Sedunia. Cuitan ini kemudian terhapus namun beberapa warganet merespons. 

"Enggak diganti saja jadi Hari Ambyar se-Indonesia?" usul warganet lain. Yang lain mengingatkan, "Pak Dhe (Didi Kempot -red.) sudah mendunia, Mas. Sobat Ambyar tak hanya di Indonesia."

Seperti diketahui, sejumlah lagu karya Didi Kempot menggema hingga ke luar negeri. Di Belanda dan Suriname misalnya, tembang "Layang Kangen" serta "Cidro" menjadi hit besar.

Pada 19 April 2020 lalu, viral cuplikan video yang menampilkan cewek bule di dalam mobil dengan fasih mendendangkan lagu "Pamer Bojo." Warganet menyebutnya Sobat Ambyar cabang Amerika Serikat.

Merespons kepergian Sang Maestro Musik Campursari, seorang warganet menghaturkan terima kasih atas karya-karyanya yang enak didengar serta memiliki lirik menyentuh. 

"Karyane sampean enak-enak matur sembahnuwun kulo haturaken. Dunganepun kulo mugi-mugi amal ibadah e panjenengan Alm. Didi kempot ditompo kaleh GUSTI kang moho kuoso (Karyamu enak didengar, terima kasih saya ucapkan. Doa saya semoga amal ibadahmu Alm. Didi Kempot diterima Tuhan Yang Mahakuasa," ujar warganet tersebut.