Sukses

Jaringan Lintas Iman dan Pengusaha Peduli Gandeng Kaesang Pangarep Salurkan Bantuan untuk Sektor Informal

Kaesang Pangarep mengapresiasi langkah ini untuk membantu UKM.

Liputan6.com, Jakarta Kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh Jaringan Lintas Iman Tanggap Covid-19 (JIC) bekerjasama dengan Pengusaha Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menggandeng perusahaan milik Kaeang Pangarep, PT Hebat melakukan langkah nyata untuk meringankan beban masyarakat sektor informal seperti UMKM dan mitra ojek online (ojol). 

Skema bantuan dimaksud setidaknya tetap akan memberikan penghasilan kepada UMKM. Para UMKM bintaan perusahaan Kaesang Pangarep itu akan menyiapkan kebutuhan berupa paket makanan untuk berbuka puasa. Bantuan itu dibagikan gratis kepada masyarakat terdampak langsung terutama dari sektor informal dan mitra pengemudi daring. 

Dari skema tersebut maka secara langsung ada dua pihak yang teringankan bebannya menghadapi masa krisis seperti saat ini yaitu UMKM dan para mitra pengemudi daring. Terlebih bantuan dilakukan di berbagai kota di seluruh Indonesia.

“Covid-19 jadi momentum kita sebagai umat beragama. Kemarin umat Hindu merayakan Nyepi. Umat Kristiani kemudian merayakan paskah, dan sekarang umat Islam puasa. Ke depan umat Budha sedang mempersiapkan Waisak,” ujar Romo Johannes Harianto, SJ, mewakili JIC, saat seremoni penyerahan bantuan di kawasan Kemang Timur, Jakarta, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Membantu

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk saling membantu menghadapi masa sulit seperti sekarang. Terlebih memasuki bulan suci Ramadan yang dijalankan umat islam dengan ibadah puasa ini. Kata Romo, Covid-19 masih menjadi tantangan bersama.  

“Maka Covid-19 bukan hanya soal penyakit tetapi juga soal manusia. Kemanusiaan yang menyentuh, yaitu spiritual kita sebagai manusia,” terusnya. 

 

3 dari 5 halaman

Kerjasama

Aksi JIC bekerjasama dengan Pengusaha Peduli NKRI menjadi langkah nyata menghadapi tantangan dimaksud. ”Tentu ini merupakan langkah kecil tapi setiap langkah kecil sangat berarti. Tentu harus datang dari kejujuran dan kerelaaan hati,” ucapnya.  

Program ini akan berdampak pada sekitar 42.000 keluarga pengemudi transportasi online. JIC berterima kasih dan salut kepada para pengusaha yang turut serta dalam program tersebut. Sebab dirinya menyadari bahwa situasi saat ini merupakan kondisi sulit bagi pengusaha dan dunia usaha. 

 

4 dari 5 halaman

Mengapresiasi

Sementara itu, Kaesang Pengarep dari PT Hebat mengapresiasi inisiatif ini karena akan membantu UMKM agar tetap berjalan di masa pandemi ini.  

“UMKM yang menjadi partner PT Hebat otomatis terbantu dalam menjalankan usahanya karena inisiatif ini,” ujar Kaesang Pangarep pada kesempatan yang sama. 

Teddy Sugianto, mewakili Pengusaha Peduli NKRI, menambahkan aksi ini adalah wujud kepedulian para pengusaha untuk membantu saudara-saudara yang menunaikan ibadah puasa. 

”Supaya ibadah dapat berjalan dengan lebih baik dan lancar di bulan suci Ramadhan kali ini,” harapnya.

 

5 dari 5 halaman

Membutuhkan

Bantuan dari program tersebut akan diserahkan kepada masyarakat membutuhkan melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).  

Ketua YABB, Monica Oudang, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi bantuan dari JiC dan Pengusaha Peduli NKRI. ”Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena imbas pandemi COVID-19,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kaesang Pangarep adalah anak ketiga atau putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
    Kaesang Pangarep adalah anak ketiga atau putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    Kaesang Pangarep

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19