Sukses

Kalista Iskandar Dinilai Tak Hafal Pancasila, Sarah Sechan: Lebih Penting Hafalan atau Penerapan?

Sejumlah pihak angkat bicara soal Kalista Iskandar, termasuk Sarah Sechan yang menulis opini di akun Instagram pada Sabtu (7/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Masih soal performa Kalista Iskandar di ajang Puteri Indonesia 2020 yang menyita perhatian masyarakat. Seperti diketahui, salah satu momen paling dibicarakan dari malam puncak Puteri Indonesia 2020, saat Kalista Iskandar, perwakilan dari Sumatra Barat, dinilai tidak hafal Pancasila.

Di putaran 6 besar malam puncak Puteri Indonesia 2020, Kalista Iskandar salah menjawab pertanyaan dari salah satu juri, yakni Ketua MPR RI, Bambang Seosatyo, tentang Pancasila. Publik mengkritisi performa Kalista Iskandar malam itu.

Sejumlah pihak angkat bicara soal Kalista Iskandar termasuk kalangan selebritas. Najwa Shihab, Melanie Putria, hingga penyanyi Andien menyuarakan pendapat di medsos. Selain mereka, ada Sarah Sechan yang menulis opini di akun Instagram, Sabtu (7/3/2020) kemarin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pro dan Kontra

Baca pro & kontra tentang moment di mana salah satu finalis puteri Indonesia gak hafal Pancasila. Lebih banyak yang kontra. seberapa penting hafal Pancasila? Lebih penting mana: penerapan atau hafalan?” cetus Sarah Sechan.

Menurut mantan VJ MTV ini, sekolah zaman sekarang berbeda dengan sekolahnya dulu. Dulu lebih banyak menghafal. “Kalau sekarang saya tanya Rajata tentang Pancasila, bisa jadi dia juga enggak hafal. Tapi apakah dia paham betul Tuhan hanya satu dan Tuhan mengajarkan semua agama tentang kebaikan? I hope so,” Sarah Sechan menyambung.

3 dari 5 halaman

Rajata dan Adik Kelasnya

Di rumah, bintang film XL dan Si Jago Merah itu kerap berdiskusi dengan putranya bahwa agama yang dipeluknya lebih baik dari yang lain. “Waktu dia SD, saya pernah diberi tahu gurunya saat ambil rapor bahwa di jam istirahat Rajata sering tidak bermain dengan teman-temannya. Di rumah saya tanya kenapa, jawabnya ‘Aku lagi pengen main sama adik kelas yang special needs karena dia cuma ditemani susternya,’” Sarah Sechan mengenang.

Rajata lantas menemani adik kelas berkebutuhan khusus itu. Sang adik kelas lalu menganggap Rajata sebagai kakak. “Kids with autism are close to genius, Ibu,” beri tahu Rajata kepada Sarah Sechan.

 

4 dari 5 halaman

Peluk Bibi dan Supir

Rajata tidak pernah lupa bilang berterima kasih dan memeluk bibi serta supir di rumah saat mereka mau pulang setiap sore. Waktu kecil, setiap Rajata dapat uang lebaran atau angpao, dia berbisik ke Sarah Sechan, “Aku boleh kasih ke Bibi? Dia lebih perlu. Aku, kan masih kecil, enggak perlu uang karena ada ibu.” Momen itu membuat Sarah Sechan menyadari sebuah asas penting.

5 dari 5 halaman

Raisa

I don’t need my son to memorize Pancasila when he understands how to be a kind human and function well in society (Saya tak perlu anak saya menghafal Pancasila ketika ia memahami bagaimana bersikap baik kepada sesama dan menjalankan peran dengan baik di masyarakat),” ia menyimpulkan.

Sekarang, kata Sarah Sechan, memang banyak yang hafal Pancasila. “Tapi penerapannya gimana?” ia menyambung. Menjawab pertanyaan dalam hitungan detik disaksikan jutaan orang seperti yang dialami Kalista Iskandar bukan perkara mudah. “Makanya saya enggak pernah ikutan beauty pageant karena bisa jadi pas ditanya nama saat penjurian saya gugup dan jawab Raisa,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini