Sukses

Virus Corona Masuk Indonesia, Denny Cagur Prihatin Lihat Penimbun Sembako

Bagi Denny Cagur, terlalu dini menyikapi penyebaran virus Corona di Indonesia dengan kepanikan.

Liputan6.com, Jakarta - Denny Cagur mengaku prihatin melihat perilaku masyarakat Indonesia yang dianggap berlebihan setelah pemerintah menyatakan ada dua warga Indonesia yang terjangkit virus Corona.

Tak sedikit masyarakat yang memborong ‎bahan pokok guna memenuhi kebutuhan di rumah agar terhindar dari virus asal China itu.

Bagi Denny Cagur, terlalu dini menyikapi hal itu dengan kepanikan. Meskipun harus tetap waspada atas penyebaran virus dengan nama ilmiah Covid-19.

"Menyayangkan juga sih ada yang sampai belanja dan nyetok makanan. Mungkin belum seburuk itu kondisinya," kata Denny Cagur, di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Jadi Beban Masyarakat

Dengan sikap berlebihan, Deny Cagur takut akan berdampak bagi mental dan juga perekonomian. Sebab nantinya barang pokok naik, sehingga membebani masyarakat.

 

3 dari 6 halaman

Dampak Ekonomi

"‎Jadi itu menurut saya malah akan membuat dampak lain secara ekonomi. Malah kesannya negara kita kayak mengalami sesuatu yang sangat apa gitu ya, sampai orang membeli makanan berlebih di supermarket," tambah Denny Cagur.

 

4 dari 6 halaman

Prihatin

Terkait ada dua warga negara Indonesia yang terjangkit virus Corona, Denny Cagur mengaku prihatin. Apalagi sebelumnya Indonesia sempat negatif Corona.

 

5 dari 6 halaman

Waspada

"Ya prihatin akhirnya Indonesia ada yang positif dua orang, sehingga kita semakin waspada," sambung Denny Cagur.

 

6 dari 6 halaman

Sesuai Porsi

Denny Cagur menyarankan agar masyarakat Indonesia tetap waspada akan virus tersebut. Namun tidak berlebihan sehingga membuat panik.

"Jaga-jaga tetap, tapi mudah-mudahan kita bisa waspada sesuai porsinya," pungkas Denny Cagur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.