Sukses

Adegan Ray Sahetapy di Captain America: Civil War Baru Diungkap, Langsung Jadi Viral

Dalam cuplikan film Captain America: Civil War ini, Ray Sahetapy mengucapkan dialog dalam bahasa Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2015 silam, penggemar film di Tanah Air dihebohkan dengan keterlibatan Ray Sahetapy dalam film Captain America: Civil War. Dalam film superhero Marvel ini, Ray Sahetapy memerankan karakter auctioneer, atau seorang pemimpin acara lelang.

Sayang, penampilan Ray Sahetapy akhirnya dihapus dari hasil jadi film ini.

Namun, baru-baru ini beredar cuplikan adegan film Captain America: Civil War yang menghadirkan Ray Sahetapy. Rupanya adegan ini dimasukkan dalam versi BluRay dan unduhan digital.

Video berdurasi 1,5 menit ini menjadi viral setelah diunggah di platform streaming YouTube, media sosial seperti Twitter, dan juga forum Reddit.

Salah satunya, diunggah dalam akun YouTube Marvel Indo pada Selasa (4/2/2020) kemarin. Dalam video ini, terlihat Ray Sahetapy mengucapkan dialog dalam bahasa Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Cuplikan Adegan

Setting adegan berada dalam sebuah acara lelang privat. Ray Sahetapy menawarkan barang-barang peninggalan Hydra.

"Barang kita yang berikut mengalami kesulitan untuk sampai di sini. Mantan administrasi Hydra mati terbunuh saat melintasi perbatasan Suriah. Senjata, artefak, dan beberapa barang-barang mutakhir yang khusus digunakan Winter Soldier, kita mulai dari berapa?" begitu salah satu petikan dialog Ray Sahetapy dalam bahasa Indonesia.

Sejumlah peserta lelang kemudian mengajukan tawarannya, yang langsung direspons Ray Sahetapy. "Masa cuma 13 juta? Empat belas! Empat belas juta, good!" kata Ray Sahetapy.

3 dari 6 halaman

Baron Zemo

Namun di sela panasnya acara tawar menawar, Ray Sahetapy menyadari keberadaan seseorang. Ia adalah Baron Zemo yang diperankan Daniel Bruhl, sang antagonis utama di film ini.

"Who are you? How did you get in? (Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk?)," kata Ray Sahetapy.

Baron Zemo kemudian menyindir karakter Ray Sahetapy, yang menurutnya telah melelang barang rongsokan dengan harga mahal. Setelahnya, Baron Zemo mendadak mengaktifkan gas yang membuat peserta lelang kolaps, sementara ia lantas mengambil sebuah buku bersampul merah dengan gambar bintang.

Seperti diketahui, ini adalah buku yang berisi prosedur mengubah seseorang menjadi mesin pembunuh. Seperti diketahui, sosok yang dicuci otaknya ini adalah Bucky Barnes sang Winter Soldier.

4 dari 6 halaman

Sang Legenda

Penggemar Marvel langsung ramai-ramai mengomentari adegan yang terpotong ini. Banyak warganet Tanah Air yang memuji performa Ray Sahetapy.

"Deleted Scene Captain America: Civil War. All hail Om Ray Sahetapy!" cuit @arif_raytama.

"Ladies & gentlemen, please welcome a legend, Ray Sahetapy," kata @simonfrozt.

 

5 dari 6 halaman

Dipuji

Sejumlah pengguna Reddit dari berbagai negara pun memuji adegan ini, termasuk soal penokohan Baron Zemo dan akting Ray Sahetapy. Banyak yang lebih menyukai versi ini, tapi tak sedikit yang menganggap adegan asli lebih pas dengan jalan cerita.

"OK, aku butuh Zemo yang seperti INI di SETIAP episode Falcon & Winter Soldier," kata Venom-Snake-1995 di kanal r/marvelstudios Reddit.

"Adegan yang keren. Di sisi lain, bahasa Indonesia tidak pernah terdengar sejahat ini," tulis malikizthebest23 di forum yang sama.

 

6 dari 6 halaman

Alasan Sutradara

Sementara itu Liputan6.com sempat menghadiri acara jumpa penggemar Captain America: Civil War yang digelar di Singapura pada 2016. Dalam kesempatan itu, sang sutradara Joe Russo sempat menjelaskan alasan mengapa ia menghapus adegan yang menampilkan Ray Sahetapy ini.

Ternyata ini karena ia menganggap akting aktor senior ini terlalu bagus.

"Akting Ray Sahetapy yang hebat membuat karakternya menonjol. Jadi, musuh Captain America dan Iron Man justru tak terlihat. Akhirnya, kami terpaksa memotong adegannya," kata dia kala itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.