Sukses

Yayan Ruhian Main Film Malaysia, Sutradara Khawatir Tak Mampu Bayar Honornya

Wira menampilkan sejumlah aktor Indonesia Yayan Ruhian dan Ismi Melinda.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, Wira tayang di jaringan bioskop. Film produksi Malaysia ini digarap sineas Adrian Teh. Meski demikian, Wira menampilkan sejumlah aktor Indonesia Yayan Ruhian dan Ismi Melinda.

Yayan Ruhian bercerita, awalnya ia direkrut Adrian Teh sebagai koreografer. Tugas Yayan Ruhian, menyusun gerakan tarung antarkarakter.

Belakangan, Adrian Teh meminangnya untuk menghidupkan karakter Ifrit, kepala bodyguard Raja (Dain Iskandar Said), tokoh antagonis di Wira. Diajak main film, Yayan Ruhian tak menolak. Hal ini dibenarkan Adrian Teh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Awalnya Koreografer

“Awalnya saya merekrut Kang Yayan Ruhian untuk menjadi koreografer. Waktu itu saya belum tentukan aktor untuk memerankan Ifrit. Saya berpikir alangkah baiknya kalau Kang Yayan bersedia membintangi film ini,” ungkap Adrian Teh dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com.

Suatu hari Adrian Teh berdiskusi dengan produser dan manajer Yayan Ruhian. Mereka menjajaki kemungkinan bintang film Star Wars: The Force Awaken tampil di Wira.

3 dari 5 halaman

Bersedia Rangkap Jabatan

Selama diskusi, Adrian Teh diliputi rasa khawatir. “Yang pertama bikin saya risau, Kang Yayan bintang Hollywood. Saya khawatir tidak mampu membayar (honornya). Itu masalah yang agak besar,” beri tahu Adrian di Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Di luar dugaan aktor kelahiran Tasikmalaya, 19 Oktober 1968, ini bersedia merangkap jabatan sebagai pemain dan koreografer.

4 dari 5 halaman

Tanpa Yayan, Tak Menarik

“Rupanya Kang Yayan sanggup menolong saya. Sebagai koreografer tarung pun saya bisa membayarnya. Kalau bukan Bang Yayan yang memerankan Ifrit, film ini tidak akan menarik,” Adrian menyambung.

Yayan Ruhian menambahkan, dalam membuat koreografi ia berpegang pada naskah, visi sineas, mengecek pelakon, dan kemampuan dasar bela diri para pemain.

5 dari 5 halaman

Pandangan Yayan

Film adalah penggambaran cerita dengan medium kamera. Hasil yang tampak di kamera sensitif karena langsung direspons oleh audiens.

“Kalau pemainnya kidal, saya tidak akan merangkai gerakan yang bertumpu pada kaki dan tangan kanan. Pemain harus nyaman namun jangan sampai keluar skrip,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.