Sukses

Dignitate: Masih Soal Siswi SMA Jatuh Cinta Pada Cowok Cool Tapi Jutek, Masihkah Istimewa?

Konflik Dignitate, untuk ukuran drama anak SMA terbilang runcing kalua tak mau dibilang berat.

Liputan6.com, Jakarta Populer di Wattpad kemudian dibukukan, begitulah yang kami dengar tentang Dignitate yang fenomena. Konon, Dignitate yang ditulis Hanna Margaretha telah dibaca tak kurang dari 10 juta kali. Angka yang sangat menggiurkan bagi produser layar lebar.

Bayangkan jika 10 persen pembaca Dignitate mendatangi bioskop. Hampir dapat dipastikan ia menjadi box office tahun ini. Sayang, hari pertama penayangan Dignitate hanya mampu merangkul 26 ribu penonton.

Apakah tidak semenarik itu Dignitate versi layar lebar? Sebenarnya tidak juga. Konflik Dignitate untuk ukuran drama anak SMA terbilang runcing kalau tak mau dibilang berat. Humor film ini pun berselera. Ini ulasan kami tentang Diginitate.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Dilema Alana

Alana (Caitilin) siswi baru yang duduk di samping Alfi (Al). Alfi dikenal pintar namun ketus. Suatu pagi, karena datang terlambat, Alfi dihukum membersihkan seluruh toilet termasuk toilet cewek. Di situlah kali pertama ia melihat Alana. Alana yang berisik dan tak terlalu pintar mengganggu hidup Alfi. Sikap Alfi yang ketus bukan tanpa alasan. Ia tinggal bersama ibunya (Sophia). Ayah Alfi (Budiman) telah meninggal.

Suatu siang, mantan Alana yang bernama Regan (Giorgino) mendatangi sekolah. Emosi Alfi meledak. Nyaris terjadi baku hantam namun Regan lebih dulu kabur dengan sepeda motornya. Konflik berlanjut saat Regan tiba-tiba menyelinap ke kediaman keluarga Alana.

Alana sampai tak sadarkan diri hingga mamanya panik. Sahabat Alfi, Keenan (Teuku) tahu ia jatuh cinta pada Alana. Regan yang adalah kakak Alfi rupanya punya andil dalam mendatangkan duka di kerluarganya. Alana menghadapi dilema antara melanjutkan hubungan dengan Alfi atau menyudahinya.

3 dari 6 halaman

Repetisi Cowok Cool Tapi Jutek

Diginitate bisa diterjemahkan dengan bebas sebagai martabat atau kehormatan. Untuk mengetahui kaitan judul dengan cerita film, Anda mesti menyaksikannya sendiri. Diginitate bagi kami sebenarnya bukan cerita spesial. Siswi SMA jatuh hati pada lawan jenis yang cool cenderung ketus seperti formula klasik yang disalin-tempel hingga tampak buram.

Kita pernah menyaksikan formula ini lewat Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo), awal 2002. Setahun kemudian, kita bertemu Tita (Shandy Aulia) dan Adit (Samuel Rizal). Kalau mau contoh yang kurang populer, Rio Danisworo (Marcel Siahaan) dan Renata (Rachel Maryam) dari film Andai Ia Tahu. Generasi kekinian menemukan cowok cool macam Nathan (Jefri Nichol) yang dicintai Salma (Amanda Rawles).

Atau yang paling gres, Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla). Ada benang merah dari cowok-cowok ikonis ini: cool. Latar mereka beragam dari penyuka sastra, anak pengusaha rumah makan, pangeran geng motor, hingga korban perceraian.

4 dari 6 halaman

Kekuatan 3 Tokoh Utama

Apa pun itu pokoknya cool, ganteng, dan dari sanalah terbit pancaran sinar romansa. Alfi dihidupkan Al Ghazali. Aktingnya kurang mengesankan namun dari semua film yang pernah dibintangi Al, era Runaway hingga Kembalinya Anak Iblis, performa di Dignitate yang paling asoy.

Ini tak luput dari tangan Fajar Nugros yang memoles tiga tokoh utama film ini. Caitlin tampil menarik. Cantik, kadang banyak alasan, rapuh namun di beberapa bagian tampak tangguh. Pemikirannya bahkan melampaui cara pandang ibunya.

Di sisi lain ada Giorgino Abraham yang entah mengapa di layar lebar sejauh ini selalu kebagian peran antagonis. Aktor yang memulai karier film lewat Tendangan Dari Langit ini berhasil membangkitkan aura berandalan dengan meyakinkan.

5 dari 6 halaman

Romantika Ibu Kota

Sisi positif Diginitate, menampilkan tokoh dengan alasan yang terang. Seseorang ketus ada penyebabnya. Seseorang tersesat juga ada musababnya. Plus lainnya, performa Teuku Rizky. Tak bermaksud melucu melulu namun celetukannya baik di rumah, sekolah, maupun jalanan kampung membuat Dignitate lebih berwarna. Ia tak berfungsi sebagai lelucon. Bagi kami, Keenan penyeimbang dan mediator.

Di Ibu Kota yang konon bengis, ada spektrum warna yang indah di film ini. Dari mereka yang bergelimang harta hingga yang mengais sinyal nirkabel ke tetangga sebelah. Dari yang apa-apa dilayani, hingga yang setengah mati mengubah nasib di kawasan pesisir.

Fajar memang mumpuni dalam menggambarkan bianglala Ibu Kota. Masih ingat caranya menampilkan ketimpangan Jakarta di Moamar Emka’s Jakarta Undercover? Selucu dan semenyakitkan itu wajah masyarakat kita. Ada rasa sedih tapi juga tertawa melihat yang susah mencari uang berseloroh soal senior (sering nipu orang) dan junior (juga nipu orang).

6 dari 6 halaman

Ada Yang Dimampatkan

Yang kurang dari film ini barangkali latar Mama Alfi yang sehari-hari selalu digambarkan di rumah dan memasak. Juga pelajaran akuntansi yang terus berulang di kelas Alfi-Alana. Dignitate merentang kehidupan anak muda dari yang berbunga-bunga karena cinta hingga kepahitan karena salah jalan.

Sebagian adegan penting film ini dimampatkan khususnya yang berkaitan dengan aparat hukum. Energi dialihkan ke cerita cinta dan pengorbanan salah satu tokoh. Dengan plus minusnya, Dignitate sebenarnya masih bisa menghibur dan dinikmati.

  

 

Pemain: Al Ghazali, Giorgino Abraham, Caitlin Helderman, Sophia Latjuba, Izabel Jahja, Teuku Rizky, Budiman Sudjatmiko

Produser: Manoj Punjabi

Sutradara: Fajar Nugros

Penulis: Fajar Nugros, Hanna Margaretha

Produksi: MD Pictures

Durasi: 1 jam, 49 menit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.