Wendy Red Velvet Cedera Serius Usai Jatuh dari Panggung, SBS Gelar Investigasi

Liputan6.com, Seoul - Wendy Red Velvet mengalami kecelakaan yang terbilang mengerikan pada Rabu (25/12/2019). Kala itu ia jatuh dari panggung dengan tinggi sekitar dua meter saat sedang menjalani geladi resik acara musik akhir tahun stasiun TV SBS.

Insiden ini menyebabkan tulang panggul dan pergelangan tangan Wendy Red Velvet patah, sedang wajahnya mengalami cedera.

Setelah kejadian ini, SBS sempat merilis permintaan maaf. Namun publik geram karena permohonan maaf ini ditujukan kepada penggemar dan pemirsa acara musik ini, bukan kepada Wendy, Red Velvet, maupun agensinya, SM Entertainment.

Setelah menuai kritikan pedas dari publik, SBS akhirnya mengeluarkan permohonan maaf secara resmi kepada Wendy Red Velvet.

2 dari 5 halaman

Minta Maaf

Wendy Red Velvet (SM Entertainment via Soompi)

"Saat geladi resik untuk Gayo Daejon pada 25 Desember, sebuah kecelakaan terjadi. SBS memohon maaf dengan tulus kepada Wendy Red Velvet yang mengalami cedera, juga kepada keluarga, anggota Red Velvet, dan penggemar," begitu pembukaan permintaan maaf ini, seperti dilansir dari Soompi, Jumat (27/12/2019).

3 dari 5 halaman

Kerja Sama dengan SM

SBS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan SM Entertainment sejak peristiwa tersebut terjadi dan mengaku berusaha sebaik mungkin menyediakan perawatan untuk Wendy.

4 dari 5 halaman

Usai Kecelakaan

Stasiun TV ini juga menjelaskan kondisi yang terjadi setelah insiden nahas ini terjadi.

"Tepat setelah kecelakaan terjadi pada 25 Desember, staf menutup area dan memanggil layanan gawat darurat agar Wendy bisa segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan menyeluruh," tutur juru bicara SBS.

5 dari 5 halaman

Investigasi Internal

SBS juga menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki kejadian ini.

Mereka menjelaskan, "Kami telah memulai investigasi internal untuk mengetahui detail pastinya dari kecelakaan ini, dan setelah kami memahami secara penuh penyebabnya, kami akan memastikan kecelakaan serupa tak akan terjadi lagi."