Sukses

Joko Anwar Ungkap Dua Problem Besar Film Horor Indonesia, Apa Saja?

Joko Anwar memberikan penilaian terhadap film horor Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Joko Anwar menetapkan standar baru bagi film horor Indonesia lewat film Pengabdi Setan dan tahun ini, Perempuan Tanah Jahanam. Pengabdi Setan yang ditonton 4,2 juta orang meraih 6 Piala Citra di Festival Film Indonesia 2017. Joko Anwar kala itu berharap, Pengabdi Setan menjadi standar terendah bagi film-film horor lokal berikutnya. Sayang, masih banyak film horor yang dibuat dengan naskah seadanya dan iringan musik asal nyaring. Asal bikin kaget. Joko Anwar mengakui fenomena ini dan lantas menyampaikan ulasannya.  

"Saya penonton film horor. Ada banyak sekali yang saya tonton. Bahkan film horor sejelek apa pun saya tonton. Saya lalu bertanya kepada diri sendiri, film horor seperti apa yang membuat saya takut?” ungkap Joko Anwar kepada Showbiz Liputan6.com.

Ia mengingatkan, saat film horor dibuat sekenanya, penonton tak akan tertarik. Terbukti dari puluhan film horor lokal yang dirilis di bioskop tahun ini, baru dua yang tembus sejuta penonton, yakni Kuntilanak 2 dan Danur 3 Sunyaruri. Joko Anwar menyebut dua problem paling mendasar di film horor lokal.

“Pertama, skenario tidak dibuat dengan baik. Merasa bahwa kalau hantu sudah muncul, itu sudah cukup. Padahal di luar sana penonton film Indonesia sudah cerdas. Orang menonton ke bioskop mencari cerita bukan hantu-hantuan,” beri tahu Joko Anwar di Jakarta, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencontohkan

Ia mencontohkan, Perempuan Tanah Jahanam tidak berisi adegan jumpscare yang bikin penonton setiap 5 menit kaget. “Dengan kata lain, bikin orang kaget saja tidak cukup. Naskah harus kuat, penokohan harus kuat. Itu kuncinya,” ulas sutradara film Gundala. 

Dengan penokohan yang kuat, penonton akan terkenang pada sebuah karakter. Di Pengabdi Setan, masyarakat diteror sosok ibu yang diperankan Ayu Laksmi.

“Kalau melihat film saya, selalu memperlihatkan hubungan ibu dan anak. Bukan saja memberi ketakutan atau mengagetkan, penokohan yang kuat akan masuk ke pikiran dan hati penonton,” ujar penulis skenario film Arisan! dan Orang Kaya Baru. Joko Anwar berharap tokoh Nyi Misni yang dimainkan Christine Hakim dikenang penonton hingga beberapa tahun ke depan.

(Wayan Diananto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.