Sukses

Usai Danur 3: Sunyaruri, Prilly Latuconsina Akan Tampil di Film Horor Ini

Prilly Latuconsina sudah mengisyaratkan keinginan untuk menjajal tantangan baru di genre beda.

Liputan6.com, Jakarta - Saat Danur 3: Sunyaruri dirilis, beredar kabar film itu menandai penampilan terakhir Prilly Latuconsina di genre horor. Awal Agustus lalu, Prilly Latuconsina sudah mengisyaratkan keinginan untuk menjajal tantangan baru di genre beda.

“Kalau film horor saya hanya dengan karakter Risa Saraswati saja,” ungkapnya di Grand Indonesia Jakarta, kala itu. Para penggemar mendukung tapi juga sedih melepas karakter Risa. Sutradara film Danur 3: Sunyaruri, Awi Suryadi, punya kabar gembira untuk penggemar Prilly Latuconsina.

Setelah Danur 3: Sunyaruri dilempar ke pasar, pihaknya menggodok naskah film Ivanna, hantu bule yang meneror penonton di Danur 2: Maddah.

 “Awalnya saya memilih hantu Canting dulu yang difilmkan karena kisahnya tragis, sangat Indonesia. Namun Risa Saraswati belum dapat persetujuan dari keluarga Canting. Akhirnya ditunda. Rumah produksi MD Pictures banting setir menggarap Ivanna,” beri tahu Awi Suryadi ketika dihubungi Showbiz Liputan6.com, Senin (30/9/2019) malam.

Lalu apa kaitan Ivanna dengan Prilly Latuconsina? “Kepada saya, Prilly Latuconsina bilang masih mau menjadi Risa Saraswati sekali lagi. Nah, tokoh Risa Saraswati akan muncul di Ivanna, meski mungkin porsi adegannya terbatas,” Awi Suryadi membocorkan.

Sejauh ini naskah Ivanna baru memasuki draf pertama. Awi Suryadi menjanjikan, performa Prilly Latuconsina di film sempalan Ivanna tak hanya tempelan. Perannya tetap penting mengingat Ivanna bagian dari Danur Cinematic Universe. Terkait tanggal perilisan Ivanna, Awi Suryadi belum bisa memastikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruang Kebebasan

“Kemarin jadwal rilis Danur 3: Sunyaruri mundur dari Maret jadi September saja, kami sudah deg-degan,” sambung sineas berkacamata ini. Mengerjakan proyek sempalan, kata Awi Suryadi, bebannya tak seberat mengerjakan film induk, Danur.

“Ada ruang kebebasan saat bikin sempalan atau spin-off. Bukan berarti pas bikin Danur saya enggak bebas. Ibarat kata, Danur film musim panas, segmennya lebih lebar dan ramah buat penonton usia muda. Di spin-off saya bereksplorasi lebih jauh. Asih contohnya,” tutup Awi Suryadi. (Wayan Diananto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.