Sukses

Suami Ceritakan Proses Penyebaran Kanker Ria Irawan

Semua berawal pada 2014, saat Ria Irawan divonis menderita kanker endometrium.

Liputan6.com, Jakarta Ria Irawan kembali menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Ia harus berjuang kembali melawan penyakit kanker.

Kepada awak media, suami Ria Irawan, Mayky Wongkar, menceritakan awal istrinya mengidap kanker. Pada 2014 Ria divonis menderita kanker endometrium.

Setelah dilakukan kemoterapi, radiasi dan tindakan medis lainnya, Ria Irawan pun dinyatakan sembuh dari penyakit mematikan itu. Namun pada 2017, sel kankernya kembali aktif dan menjalar ke diafraghma.

"Lalu istri saya kembali menjalankan kemotrapi tetapi kali itu tidak disertakan radiasi. Tidak seperti yang awal. Kemo dan radiasi," kata Mayky Wongkar di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjalar ke Kepala

Dan kini penyakit itu menyebar ke dua organ tubuh lainnya. Terhitung 1 September 2019 ia kembali menjalani perawatan intensif.

"Terus hingga saat ini di 2019, sel kanker itu terlihat kembali dari hasil MRI di bagian kepala. Itu ada terdapat tumor di bagian kepala," ungkap dia.

"Dan massa tumor di bagian kepala itu menekan saraf otak istri saya yang mengakibatkan agak sedikit sulit berbicara, dan kehilangan keseimbangan," ia menyambung pernyataan.

3 dari 3 halaman

Keputusan Dokter

Selain tumor di kepala, sel kanker juga telah bermetastasis ke organ paru-paru. Terkait keadaan ini, tim dokter akan melakukan penanganan satu per satu, dimulai dari tumor otaknya.

"Langkah awal yaitu radiasi di bagian kepala yang terdapat tumor itu sendiri. Jadi sebenarnya tumor itu dikecilkan aja untuk tidak menekan urat saraf di bagian kepala," kata Mayky Wongkar.

Setelahnya akan dilakukan pengobatan pada paru-paru. "Akan dilakukan namanya relatif kemo untuk bagian tubuh seperti paru dan sebagainya. Jadi ini bukan hal baru, sudah dari 2014," ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.