Sukses

Sinopsis Miniseri SCTV Gadis Pemimpi Episode Rabu, 11 September 2019

Di episode ke-8, Rabu sore ini, Gadis Pemimpi ditayangkan mulai pukul 15.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Gadis Pemimpi masih berlanjut. Rabu sore ini bercerita tentang hubungan Ale dan Cahaya makin mesra. Cahaya  semakin bahagia karena perekonomian keluarganya makin membaik berkat usaha minimarket Ale. Cintia lega, karena Dimas aman dari Cahaya. Padahal diam-diam Dimas belum menyerah, saat ini Dimas sedang mengumpulkan nyali untuk merebut Cahaya dari Ale.

Dimas selalu jeli mengamati hubungan Cahaya dan Ale. Kalau ada celah sedikit, Dimas langsung masuk. Misalnya hari ini, Ale sudah mau berangkat temani Cahaya kasih kejutan ultahnya Pak Abadi. Tapi tiba-tiba teman genk motor Ale datang, mereka ngabarin ada teman mereka yang dikeroyok genk musuh. Ale langsung ikut mereka menyerbu markas musuh untuk balas dendam. Gadis Pemimpi masih berlanjut...

Dimas langsung gercep menemui Cahaya, ikut memberikan kejutan dan merayakan ultah Pak Abadi. Cahaya yang kecewa sama sikap Ale, agak terhibur dengan kehadiran Dimas. Apalagi Dimas pandai mengambil hati Pak Abadi, Jalu dan Intan. Bahkan Dimas mentraktir mereka di restoran mahal.

Disitu Pak Abadi bilang ke Cahaya, kalau Dimas-lah yang menebus sertifikat toko waktu itu. Cahaya kaget dan jadi merasa tak enak pada Dimas. Tapi Dimas bilang, nggak usah dipermasalahkan lagi. Dimas mau kembalikan sertifikat toko itu, tapi Cahaya nolak, biar bagaimana pun dia akan tebus sertfikat itu dengan mencicil.

Makin seru Gadis Pemimpi....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bu Dewi

Rupanya Cintia tahu Dimas masih usaha sama Cahaya. Cintia lalu ngadu ke Bu Dewi, kalau Ale membelikan ruko dan modalin Cahaya buka minimarket. Bu Dewi langsung panas, dan tanya soal ini ke Dimas. Dan, Dimas mengaku dia-lah yang diminta Ale untuk belikan ruko. Dimas bilang, semua pakai dana kantor, sertifikatnya pun atas nama kantor, belum sempat dibalik nama.

Hari itu juga Bu Dewi menyuruh orangnya untuk menutup paksa minimarket Cahaya. Pak Abadi kaget, bingung dan panik saat orang-orang suruhan Bu Dewi menutup paksa minimarketnya, apalagi saat itu sedang ramai pembeli. Pak Abadi menelepon Cahaya yang sedang di kantor. Cahaya panik dikabari begitu.

Tiba-tiba Bu Dewi datang, langsung menunding Cahaya memanfaatkan Ale untuk membobol uang perusahaan. Cahaya nggak paham apa maksud Bu Dewi. Lalu, Bu Dewi memperlihatkan sertifikat ruko minimarket yang masih atas nama perusahaan. Bu Dewi akan sita ruko itu karena berarti aset perusahaan. Cahaya syok...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.