Sukses

Tuai Pro-Kontra karena Perankan Muslimah Ethiopia, Dakota Fanning Angkat Suara

Dakota Fanning menjelaskan duduk perkara di balik peran yang ia mainkan.

Liputan6.com, Los Angeles - Dakota Fanning mendapat tantangan baru dalam film Sweetness in the Belly. Ia memerankan tokoh wanita muslim bernama Lilly. Baru-baru ini dipublikasikan foto adegan film yang memperlihatkan aktris 25 tahun ini dengan kain panjang yang menutup rambut dan tubuhnya. 

Sejumlah media, salah satunya adalah Deadline, juga menurunkan artikel yang menyebutkan bahwa Dakota Fanning memerankan muslim kulit putih Ethiopia.

Hanya saja, foto dan artikel ini justru menimbulkan kontroversi. Pasalnya, tak sedikit warganet yang menilai bahwa Dakota Fanning telah "merebut" karakter yang seharusnya dimainkan orang Ethiopia asli. Alhasil, label "whitewashing" pun dikenakan kepadanya.

"Apa hari ini semua seleb kehilangan akal sehatnya? Scarlett Johansson membela Woody Allen dan Dakota Fanning memainkan orang Ethiopia kulit putih," kata @mandawhatwhat.

"Ada banyak aktor muslim berbakat di luar sana dan kamu memilih...Dakota Fanning??????????? dan untuk memerankan ORANG ETHIOPIA????????" tutur @muhammadbutt.

"'Ethiopia muslim kulit putih' lagi-lagi wanita kulit putih," tutur @ScottMGreer. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Orang Ethiopia Asli

Mencegah omongan negatif kian berlarut-larut, Dakota Fanning langsung memberikan klarifikasinya. Dilansir dari People, Jumat (6/9/2019), Dakota Fanning mengatakan bahwa aslinya karakter Lilly memang orang kulit putih, bukan orang Ethiopia asli.

"Aku memerankan wanita Inggris yang dibuang orangtuanya saat berusia tujuh tahun di Afrika dan dibesarkan sebagai seorang muslim," tutur Dakota Fanning lewat Instagram Stories.

Ia juga menjelaskan bahwa film ini diangkat dari buku karya Camilla Gibb.

 

3 dari 3 halaman

Bangga

Dakota Fanning menambahkan bahwa karakter Lilly yang ia mainkan terjebak dalam perang sipil, sehingga terpaksa harus mengungsi.

"Dia dikirim 'pulang' ke Inggris, tempat dia berasal yang asing baginya," tutur Dakota Fanning menambahkan.

Dakota Fanning menambahkan bahwa sebagian film ini syuting di Ethiopia, disutradarai orang Ethopia dan juga menampilkan banyak wanita dari negara tersebut. "Sebuah kebanggaan bisa menjadi bagian dari cerita ini. Filmnya tentang apa makna rumah untuk orang-orang yang tercerabut dari keluarga dan masyarakat yang mereka pilih dan memilihnya," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini