Sukses

Low, Ungkapan Kesedihan Terdalam Francis Karel

Lagu keenam dari Francis Karel ini memiliki makna yang tak terbayangkan kebanyakan orang.

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi solo Francis Karel terakhir kali meliris lagu "I Could” enam bulan lalu. Lagu tersebut ditunjuk sebagai soundtrack Falling Star, sebuah seri filler persembahan Oppo. Lalu masih di tahun yang sama, ia kembali merilis single baru yang diberi judul “Low”.

Lagu keenam dari Francis Karel ini memiliki makna yang tak terbayangkan kebanyakan orang. Karel membawa kita pada perasaan ketika tengah ditempatkan di lubang gelap nan menyedihkan.

"Terkadang, tidak ada acara untuk membenarkan kenapa kita bisa ada di posisi tersebut dan dikelilingi berbagai macam emosi negatif. Lagu ini menggambarkan sebuah skenario ketika kita merasa rendah diri. Dan waktu saya menulisnya, saya jelas merasa seperti ini," ujar Francis Karel perihal lagu “Low”, seperti disampaikannya melalui keterangan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (2/9/2019).

"Low" juga menjadi buah kolaborasi Francis Karel dengan Damien Magand, produser Prancis yang dikenalnya saat berada di Los Angeles, AS. Damien menghubungi Karel pertama kali untuk menulis lirik lagu yang sedang ia garap. Gayung bersambut. Karel yang merasa terkoneksi, langsung menerima ajakan kolaborasi dengan Damien.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lahir dari Kondisi Nyata

"Di setiap lagu yang saya tulis, yang tersulit adalah orisinalitas. Sekarang ini, semua orang telah membicarakan banyak hal, dan ada begitu banyak lagu di sepanjang tahun, sehingga tidak mungkin untuk tidak dibandingkan dengan artis atau lagu lain," lanjut Karel.

"Saya tidak berharap orang berpikir bahwa “Low” adalah sesuatu yang baru yang saya bawa ke industri, tetapi proses dan makna lagu tersebut benar-benar lahir dari tempat maupun kondisi nyata," ia menambahkan.

Melengkapi lagunya, Karel menggarap video musik. Beberapa penari menghubungi Karel agar bisa terlibat dalam videonya.

Dari situ, Karel bertemu dengan sinematografer bernama Jucel yang memperkenalkannya kepada dua penari, Ysa dan Dustin. Karel mengajak Jucel untuk membuat konsep visual “Low”, sementara Ysa dan Dustin menciptakan koreografinya.

3 dari 3 halaman

Pesan Tersembunyi

Soal "Low", rupanya ada banyak hal yang disampaikan oleh Karel. Salah satunya adalah pesan tersembunyi saat kita berada di depan publik.

"Sejujurnya, melalui 'Low', saya hanya ingin orang-orang bisa berbicara terbuka tentang perasaan mereka. Kita itu hidup di masyarakat di mana kita merasa perlu menyembunyikan kekurangan kita semata-mata demi menyesuaikan diri. Seharusnya tidak demikian," ujarnya.

"Dunia kadang, bisa terasa seperti menghakimi kita. Tapi, jangan sampai hal tersebut mendefinisikan siapa kita. Saya berharap bahwa musik, kolaborasi, dan suasananya bisa membawa para penikmat musik di dalam sebuah roller coaster emosi," sambungnya.

"Low" menyusul lagu-lagu Francis Karel setelah "Left Unsaid" (2017), "Social Lie" (feat. Jevin Julian) (2017), "Bout You" (with Goldtime) (2017), "Little Boy" (2018), dan "I Could" (2019).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.