Sukses

Disinggung soal Keputusan Melepas Status WNI, Anggun Beri Jawaban Menohok

Anggun merespons warganet yang menggunjingkan keputusannya melepas status Warga Negara Indonesia (WNI).

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi warganet dengan komentar julid mereka memang gampang-gampang susah. Anggun C Sasmi, salah satu diva yang tak luput dari komentar warganet.

Beberapa jam setelah menyelamati Indonesia yang merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-74, Anggun merespons warganet yang menggunjingkan keputusannya melepas status Warga Negara Indonesia (WNI).

Seperti diketahui, Anggun kini menjadi warga negara Prancis. Meski demikian, pelantun “Tua-tua Keladi” dan “Snow on the Sahara” ini terus memantau perkembangan di Tanah Air. 

 

Gemas dengan warganet yang mempersoalkan keputusan dan bahkan mempertanyakan nasionalismenya, Anggun angkat bicara lagi. Ini tampak dari screen capture komentar Anggun terhadap sebuah akun, yang ia unggah kembali di akun pribadinya.

Ah saya enggak butuh pengakuan ini itu. Yang memasalahkan kewarganegaraan hanya mereka yang bermentalitas tertentu, yang kebanyakan belum pernah pergi ke mana-mana. Belum merasakan menjadi minoritas, yang enggak tahu kalau warna paspor yang ‘salah’ sering diberi masalah di banyak negara,” beber Anggun via Instagram, Minggu (18/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bikin Gemas

Anggun memberi contoh pernah gagal mendapat visa ke Portugal gara-gara warna paspornya. Ia melanjutkan, ada negara-negara yang diberi ranking paspor “kuat.” Prancis, kata Anggun, peringkat ke-4 sejagat sementara Indonesia harus puas di posisi ke-75.

Banyak orang yang sukanya memberi prioritas dari ‘bungkusan’ (paspor, pakai batik, dll.) tapi enggak paham makna. Banyak sekali WNI yang lahir dan tinggal di Indonesia tapi anaknya sendiri enggak bisa berbahasa Indonesia. Ini yang buat saya gemas,” ujar Anggun.

3 dari 3 halaman

Pendapat Anggun

Anggun menyebut diaspora Indonesia yang tinggal di negara-negara lain ada banyak, juga anak-anak blasteran diharuskan memilih dua kewarganegaraan. Anggun menyayangkan ini.

“Kenapa harus memilih? Kenapa tidak boleh dua-duanya? Sudah banyak, kok contohnya. Kita, kan sekarang hidup di dunia yang setiap orang beradaptasi dengan kultur berbeda. Mungkin sudah saatnya Indonesia memikirkan untuk bisa memberi dwi kewarganegaraan seperti negara-negara lain,” pungkas Anggun. Dalam hitungan menit, unggahan opini Anggun disukai ribuan warganet.

(Wayan Diananto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.