Sukses

Konser Jikustik Reunian di Jakarta Sukses Mencabik-Cabik Kenangan

Total ada 20 lagu dimainkan dalam konser Jikustik Reunian yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (19/7).

Liputan6.com, Jakarta - Konser Jikustik Reunian berakhir dengan indah di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (19/7/2019) malam. Para Jikustikan, sebutan untuk penggemar Jikustik, yang memenuhi venue berkapasitas sekitar 1.300 penonton itu pun larut dalam ribuan kenangan penuh emosi.

Sesuai janji Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia, promotor konser ini, Jikustik Reunian memang berhasil mencabik-cabik kenangan penonton yang hadir. Lagu-lagu yang dimainkan adalah tembang-tembang yang pernah mengantarkan Pongki (gitar/vokal), Dadi (gitar), Icha (bass), Adit (kibor), dan Carlo (drum) ke puncak sukses mereka pada era awal hingga medio tahun 2000-an.

Alhasil, bukan hanya mereka, para personel yang berada di atas panggung justru yang bernostalgia. Para penggemar yang datang, juga bisa merasakan betul, betapa kenangan-kenangan mereka muncul dengan sendirinya, seiring lagu-lagu yang dimainkan. Jangan heran, sepanjang konser, para Jikustikan terus berkaraoke bersama Pongki dan kawan-kawan.

Persis seperti konser Jikustian Reuninan pertama yang digelar Rajawali Indonesia di Yogyakarta, 29 Maret 2019 lalu.

Lagu "Akhiri dengan Indah" memang dijadikan lagu penutup konser malam itu. Lagu yang diambil dari album Perjalanan Panjang (2002) itu mengakhiri konser yang dibuka dengan lagu "Maaf".

Jikustik Reunian memang bukan sembarang konser. Pongki dan Icha sejatinya bukan lagi anggota Jikustik, yang kini telah memiliki vokalis baru bernama Brian Prasetyo Adi. Mereka bahkan sudah hampir 10 tahun tidak saling berkomunikasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konsep Rekonsiliasi

Maka itu. menyaksikan kembali mereka sepanggung, bermusik dan bernyanyi bersama, diiringi senda gurau, menjadi momen mahal. Dan, memang konsep inilah yang sejak awal diusung sang promotor yang dikenal dengan event Prambanan Jazz Festival itu.

Dengan konsep "rekonsiliasi", Jikustik Reunian membuktikan kepada khalayak, bahwa memang tidak ada untungnya berkonflik. Buktinya, dengan kembali bersatu mereka masih mampu menghibur serta menguras emosi penonton yang hadir.

Didukung dengan tata panggung dan pencahayaan yang megah, konser ini jadi semakin lengkap. Petikan-petikan puisi-puisi di layar raksasa back drop panggung juga kerap jadi pemicu awal emosi penonton di setiap lagu.

Hits-hits seperti "Aku Datang", "Tak Ada yang Abadi", "1000 Tahun", "Setia", "Samudera Mengering", "Setia" dan lain-lain seperti meluncur dari kerongkongan Pongki, ditingkahi backing vokal dari Dadi, Adit, dan Icha.

Icha sendiri sempat bernyanyi khusus sebagai vokalis utama di lagu "Saat Kau Tak di Sini", "Menggapaimu" dan "Tak Pantas Untukmu". Sementara Brian sempat dihadirkan berduet dengan Pongki pada lagu "Tetap Percaya".

3 dari 4 halaman

Penghibur Sejati

Tak hanya itu, Pongki dan kawan-kawan juga sukses membuktikan kemampuan mereka sebagai entertainer alias penghibur sejati. Selain bercerita tentang kisah perjalanan mereka dulu, Pongki dan Icha kerap melempar candaan-candaan yang membuat penonton tertawa.

Pongki dan Icha juga sangat komunikatif dengan penonton. Saat membawakan lagu "Tak Pantas Untukmu", Icha bahkan sempat turun dari panggung menyapa penonton di bawah panggung, hingga ke tribune. Alhasil, penonton pun histeris, heboh.

Sebelumnya, suami presenter Sophie Navita itu juga sempat mengajak Via, seorang gadis berusia 17 tahun ke atas panggung. Via hadir bersama sang mama, yang merupakan penggemar Jikustik. "Ini bukti bawah Jikustik sudah berhasil meregenerasi penggemarnya," ujar Pongki.

4 dari 4 halaman

Berakhir dengan Indah

Puncaknya, adalah saat Pongki memberikan gitarnya kepada seorang penonton yang mengenakan kaos Jikustik. "Saya baru pakai gitar ini tiga bulan lho," ujar Pongki saat memberikan gitar itu kepada Hendra, Jikustikan yang beruntung.

Sementara Icha menghibahkan bassnya seharga Rp 15 juta untuk sebuah pesantren tahfidz Quran. Bass senar lima ini akhirnya dibeli oleh seorang Jikustikan asal Kalimantan, dan uang hasil penjualannya akan diteruskan pihak Rajawali Indonesia kepada pesantren yang dipilih.

Total, ada 20 lagu dibawakan di konser Jikustikan Reunian di Jakarta, yang berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Dan, sebelum semua personel memberi penghormatan kepada penonton, Pongki berujar, "Terima kasih untuk malam indah ini, kita semua sudah berbagi bersama di sini. Kami akan mengingat ini sepanjang masa," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.