Sukses

Tepian Kelana Kisahkan Keseruan Berpetualang di Hutan Kalimantan

Menariknya, di sana juga terdapat informasi tentang jejak manusia purba yang dapat dilihat melalui lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis hewan di dinding goa.

Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu sudah tahu ada web series baru berjudul Tepian Kelana? Kalau belum, kamu harus segera menontonnya, nih. Pasalnya, web series ini menyajikan cerita yang sedikit berbeda dengan series lainnya.

Tepian Kelana menceritakan tentang salah satu pesona alam yang ada di Kalimantan, yaitu Karst Sangkulirang Mangkalihat. Begitu indahnya, ukiran alam yang terletak di Gunung Gergaji, Kalimantan Timur, ini pun sedang diusulkan menjadi World Heritage UNESCO lho.

Dengan luas mencapai 1,8 juta hektare, Karst Sangkulirang dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, goa bawah tanah dengan ukiran alam eksotis, dan perbukitan hijau. Menariknya, di sana juga terdapat informasi tentang jejak manusia purba yang dapat dilihat melalui lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis hewan di dinding goa.

Di dalam goa-goa tersebut juga terdapat stalagtit dan stalagmit yang begitu indah. Selain itu, Karst Sangkulirang juga menjadi habitat hewan endemik, seperti orangutan.

Dengan potensi alam yang begitu banyak dan memukau, keindahan Karst Sangkulirang sudah sepatutnya diketahui banyak orang. Semakin banyak orang yang mengenal dan mempromosikannya, peluang kawasan ini menjadi World Heritage UNESCO pun kian besar.

Keindahan Karst Sangkulirang tersebut yang ingin diperkenalkan oleh PT Pertamina (Persero) lewat Tepian Kelana. Sambil memperlihatkan keindahan Karst Sangkulirang, Pertamina ingin menyampaikan pesan kepada generasi milenial tentang pentingnya bersinergi dengan alam dalam kehidupan sehari-hari.

"Setiap orang punya karakter atau pun sikap yang mungkin kerja keras, ada harga diri di situ, kemudian hal-hal yang sifatnya lebih personal. Tapi itu akan lebih bermakna dan memiliki nilai lagi kalau itu digabungkan dengan sinergi dan kolaborasi," ujar Corporate Secretary Pertamina, Syahrial Mukhtar, dalam keterangan rilisnya.

Selain itu, imbuhnya, web series tersebut juga ingin mengingatkan generasi milenial bahwa sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama akan berbeda hasilnya dibandingkan dengan bekerja sendirian. Perkembangan teknologi cenderung membuat anak muda lebih individualis dan memilih bekerja sendiri.

Sutradara Dimas Prasetyo pun mengakui hal tersebut. Ia melihat betapa mudahnya segala sesuatu didapatkan di era modern ini dan membuat serta orang menjadi individualis dan sibuk dengan gadget masing-masing. Munculnya ketidakmampuan berinteraksi dengan sekitar secara penuh ini yang mendasarinya untuk membuat cerita yang mengangkat tema sinergi dan kolaborasi.

"Dua belas hari kita di dalam hutan tanpa gadget. Itu membuat kita menjadi lebih dekat satu sama lain. Buat saya sinergi adalah kolaborasi. Saya percaya kalau teamwork make a dream works," ucap Dimas.

Pesan-pesan tersebut dan keindahan Karst Sangkulirang diceritakan dalam Tepian Kelana lewat tokoh Dani, vlogger muda, seorang ambisius yang memiliki sifat keras kepala, memutuskan pergi ke Kalimantan untuk  membuat content video mengenai Rock Art Kalimantan (lukisan purba). Keinginannya mendapatkan pertentangan dari Wisnu, Jeje dan Iwan, teman sekaligus rekan kerja Dani.

Mereka tidak yakin Dani dapat menyelesaikan konten video tersebut dalam waktu yang sangat sempit. Namun, karena sifat keras kepala dan egoisnya, Dani tetap memutuskan pergi seorang diri ke Kalimantan sebagai ajang pembuktian kepada teman-temannya bahwa ia mampu melakukan segala sesuatunya seorang diri.

Sesampainya di Kalimantan, Dani diberi peringatan oleh Pak Samin, warga lokal, agar tidak melakukan perjalanan seorang diri. Namun ego membuat Dani mengambil keputusan nekat untuk tetap meneruskan perjalanannya. Tindakan ini membuat Dani menjadi tersesat di Gunung Gergaji Kalimantan. Bisakah Dani keluar dengan selamat?

Supaya tak penasaran, yuk saksikan Tepian Kelana di channel YouTube Pertamina. Episode pertamanya sudah tayang Jumat (8/2/2019) dan akan muncul episode baru setiap minggu. Episode pertama juga bisa langsung Anda saksikan di sini.

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.