Sukses

Sutradara Bohemian Rhapsody Dituduh Melecehkan Anak di Bawah Umur

Peristiwa yang dituduhkan kepada sutradara Bohemian Rhapsody ini terjadi pada tahun 1990-an.

Liputan6.com, Los Angeles - Para pemain dan sineas Bohemian Rhapsody, bersukacita atas pengumuman nominasi Piala Oscar yang diumumkan pada Selasa (22/1/2019) lalu. Maklum, film tentang legenda musik Queen dan Freddie Mercury ini mendapat nominasi yang cukup banyak, di lima kategori.

Namun ada satu berita yang kurang mengenakkan di tengah kegembiraan ini.

Sutradara Bohemian Rhapsody, Bryan Singer, dihajar dengan tuduhan pelecehan seksual kepada anak-anak di bawah umur. Sebenarnya, ini adalah kejadian di masa lalu.

Sekadar informasi, Bryan Singer memang dipecat dari kedudukannya sebagai sutradara Bohemian Rhapsody, dua minggu sebelum produksi film ini selesai. Namun, ia tetap diakui sebagai sutradara film ini. 

Dilansir dari Time, Kamis (24/1/2019), kontroversi ini terangkat setelah media The Atlantic mempublikasikan laporan panjang mengenai hal ini. Berita tentang sineas Bohemian Rhapsody ini, dimuat berdasarkan investigasi panjang yang telah dilakukan media tersebut selama 12 bulan terakhir.

Dalam artikel tersebut, diterangkan bahwa kejadian ini salah satunya dialami oleh Victor Valdovinos, yang ikut tampil di film Apt Pupil pada 1998. Kala itu, ia masih duduk di kelas tujuh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejumlah Anak Lelaki di Bawah Umur

Laporan tersebut mengklaim bahwa dalam peristiwa itu Victor dipaksa untuk bugil saat syuting adegan mandi. Variety juga melaporkan bahwa Bryan Singer juga memegang kelamin Victor. Pada saat itu, pihak Bryan Singer dan keluarga Victor menyelesaikan ini di luar ranah hukum.

Tak hanya Victor, ada tiga pria lain yang mengatakan mereka melakukan hubungan seksual dengan Bryan Singer, kala mereka masih di bawah umur.

3 dari 3 halaman

Mendompleng Ketenaran Bohemian Rhapsody?

Bryan Singer, tentu saja naik darah saat mengetahui laporan The Atlantic ini. Ia menuduh laporan ini bernada homofobia dan memanfaatkan ketenaran Bohemian Rhapsody.

"Dan ini bukan satu hal mengejutkan, dengan Bohemian Rhapsody meraih banyak penghargaan, tulisan bernada homofobia ini diatur waktunya hingga memanfaatkan kesuksesan film ini," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.